Diterbitkan:
"Coba kalian lihat dan pahami lagu Kolam Susu yang saya ciptakan tahun 74. Apa maknanya? Ada yang tahu nggak? tentang apa? Itu sangat luas sekali artinya. Alhamdulillah sampai sekarang masih relevan banget dengan keadaan kita dan negara kita saat ini," terang Yok Koeswoyo saat ditemui di Buffet Plaza Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (20/10).
Kecintaan dan kepeduliannya terhadap negara lah yang membuat Koes Plus mengadakan konser reuni yang bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda dan juga untuk membangkitkan semangat nasionalisme pada generasi muda.
"Kita mengadakan konser ini untuk membangkitkan jiwa-jiwa nasionalisme di generasi muda penerus bangsa," paparnya lagi.
Advertisement
Namun siapa sangka band yang mempunyai tema-tema lirik nasionalis ini di tahun 70an pernah mendekam di penjara karena musiknya dianggap mewakili aliran politik kapitalis di mana saat itu Indonesia di masa pemerintahan Soekarno masih gencar-gencarnya mengadakan gerakan anti kapitalis.
Bagi Yok, musik dan lirik Koes Plus tak hanya sekedar menghibur, mereka juga ingin menyampaikan pesan dengan musik yang mereka bawakan.
"Karena dengan bermusik kita coba menyampaikan pesan melalui musik yang kita bawakan," pungkasnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/hen/faj)
Advertisement