Diterbitkan:
Teza pun mengaku sangat senang karena albumnya cukup sukses di pasaran, walaupun ia juga cukup ketar-ketir lantaran banyak toko musik sudah banyak yang tutup. Apalagi kini para penikmat musik lebih memilih untuk menikmati musik secara digital.
"(Album) responnya cukup baik, saya selalu dikasih tahu kalau sold out, terus produksi lagi. Cuma yang saya takutkan adalah toko CD kan sudah mulai tutup, jadi penjualan fisik makin nggak ada yang minat sekarang lebih mengandalkan digital download," ujar Teza Sumendra saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada (11/11).
Penyanyi jebolan Indonesian Idol musim ketiga ini sebenarnya mengerti bila era digital terus berkembang sehingga penjualan album fisik mulai kurang peminatnya. "Sebenarnya nggak bisa dibilang nggak setuju (toko CD tutup) ya karena ini perubahan era kan. Sama kayak dulu dari jaman kaset ke CD, terus CD ke DVD dan mulai hilang. Sebenernya ini akan ada terus, mungkin setelah digital mungkin akan ada apa gitu," paparnya.
Advertisement
Namun, fenomena seperti itu tetap disayangkan oleh Teza. Pasalnya, album fisik adalah bukti karya nyata seorang musisi. Bila diibaratkan, album musik layaknya sebuah skripsi bagi anak kuliah. Ke depannya Teza akan tetap menjual albumnya lewat digital maupun fisik.
"Cuma memang sangat disayangkan karena (penjualan) fisik itu bukti nyata seorang musisi punya benda atau punya karya yang bisa dikasih lihat ke orang. Kayaknya sih (ke depannya) tetap (jual) online dan fisik. Karena dengan adanya fisik (album) kalau kata anak kuliah itu seperti skripsinya, jadi kayak ada bukti (karya)," tutup cowok kelahiran 11 Maret 1988 ini.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rhm/abl)
Advertisement