Sutradara Membantah, 'Wildest Dreams' Bukanlah Klip Rasis

Kapanlagi.com - Taylor Swift boleh saja menuai kesuksesan besar berkat video musik terbarunya yaitu Wildest Dreams. Hanya dalam waktu kurang dari seminggu, klip ini sudah ditonton lebih dari 19 juta kali. Jumlah yang cukup fantastis nih pastinya.

Kesuksesan ini ternyata juga mengundang berbagai kontroversi. Wildest Dreams yang mengambil setting tempat di belantara Afrika disebut sebagai salah satu bentuk rasisme. Bukan tanpa alasan, klip ini dituding membawa sebuah konsep tentang kolonialisme kaum kulit putih di Afrika.

Tak adanya satu pun aktor kulit hitam menjadi asal muasal dari tudingan miring tersebut. Menanggapi hal itu, Joseph Khan yang merupakan sutradara dari video musik ini pun membantahnya melalui sebuah statement langsung.

"Wildest Dreams adalah sebuah lagu tentang cinta yang sudah ditakdirkan. Konsep video musik itu adalah tentang pasangan yang saling jatuh cinta di sebuah tempat yang jauh dari kehidupan mereka. Wildest Dreams bukanlah video tentang kolonialisme, tetapi sebuah cerita cinta yang berlatar Afrika di tahun 50-an," ujar Joseph Khan seperti yang dilansir oleh Entertainment Weekly.

Bukan hanya itu saja, Joseph Khan juga membantah anggapan yang menyebut bila ada sebuah tujuan politik rahasia di balik klip terbaru Taylor Swift ini. "Tak ada agenda dan maksud politik apapun di video ini. Tujuan kami hanyalah menceritakan kisah cinta tragis yang dikemas dengan cara Hollywood," tambahnya.

Bagaimana pendapat kalian tentang kontroversi yang ada di dalam klip terbaru Taylor Swift ini? Apakah benar Wildest Dreams menyimpan sebuah tujuan politik rahasia? Jangan lupa tuliskan komentar kamu ya KLovers.