Slamet Abdul Sjukur, Komponis Legenda Dengan Passion Musiknya
Slamet Abdul Sjukur @foto: warisanindonesia.com
Kapanlagi.com - Dunia musik Indonesia sedang berduka. Salah satu komponis legenda tanah air, Slamet Abdul Sjukur harus tutup usia pada hari ini, Selasa (24/3).
Kehilangan sosok yang juga akrab disapa SASÂ ini tentunya menyisakan kepedihan bagi insan musik tanah air. Bagaimana tidak, tak hanya di Indonesia, namanya bahkan sudah besar di luar negeri.
Dilahirkan di Surabaya, Jawa Timur tanggal 30 Juni 1935, SAS tekun dalam passion musiknya hingga mampu menempuh pendidikan formal di Sekolah Musik Indonesia 'Semind' Yogyakarta.
SASÂ juga berhasil mendapatkan beasiswa untuk terbang ke Ecole Normale de Musique. Namun, semua itu hanya sekedar pendidikan formal baginya. Slamet memiliki sebuah standart khusus untuk musiknya.
Advertisement
Slamet Abdul Sjukur @foto: twitter.com/EnsembleTikoro
Salah satu ajarannya yang selalu diingat adalah musik sesungguhnya dimulai dari sesuatu yang diam. Dia juga menekankan bahwa musik bukan hanya eksklusif milik kaum seni saja. Lebih dari itu, tepukan tangan hingga bunyi gesekan sapu juga merupakan sebuah musik baginya.
Hal inilah yang membuatnya berbeda dan diakui menjadi salah seorang komponis ternama Indonesia. Reputasi besarnya juga disertai dengan berbagai penghargaan seperti Piringan Emas dari Académie Charles Cros di Perancis dan Anggota Kehormatan di Akademi Jakarta untuk seumur hidup (2002).
Sosok Slamet Abdul Sjukur sepertinya sulit untuk lahir kembali. Namun, semua karya besarnya akan tetap terus abadi di dunia musik dan seni Indonesia. Ide musiknya yang dikenal sebagai Minimaks akan tetap hidup di hati setiap insan musik.
Baca Juga Berita Ini
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
(kpl/abl)
Advertisement
