Pasar Sedang Turun, Java Jive: Justru Ini Kesempatan

Penulis: Girindra Permana Cahya

Diterbitkan:

Pasar Sedang Turun, Java Jive: Justru Ini Kesempatan Java Jive © KapanLagi.com®/Agus Apriyanto
Kapanlagi.com - Gairah dalam pasar industri musik sedang mengalami penurunan. Karena kurang gregetnya pasar, banyak musisi yang lebih memilih untuk mengeluarkan single daripada merilis album.


Salah satu band meledak di tahun 90-an, Java Jive malah melihat hal ini sebagai peluang. Lebih dalam lagi Noey, sang bassist, mengkhususkan hal ini adalah kabar gembira untuk para pelaku musik independent agar lebih memaksimalkan kerja teknologi masa kini.


"Malah terbalik yah, justru ini kesempatan kita yang lewat jalur independent buat terus promosi. Yang tadi saya bilang, karena teknologi yang bisa menghancurkan kita. Ini juga yang membuat kita terus bertahan, ini menurut saya menjadi keuntungan kita lewat jalun independent. Jadi kesempatan untuk promosi seperti lewat media sosial, YouTube. Kan kalo pakai label, malah bingung mau ngapain lagi, kalo industri seperti sekarang ini," ucap Noey saat datangi Kantor KapanLagi.com®, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (29/10/2015).


Bincang-bincang santai Java Jive dengan KapanLagi.com®/Agus ApriyantoBincang-bincang santai Java Jive dengan KapanLagi.com®/Agus Apriyanto


Di awal karirnya, Java Jive masuk sebagai artis binaan salah satu major label ternama di tanah air. Namun, saat ini Java Jive lebih memilih untuk masuk dalam jalur indie. Sang vokalis, Fathur, memberikan alasan kenapa bandnya memilih jalan itu.


"Ya memang tidak bisa dipungkiri dari teknologi yang bisa menghancurkan industri musik. Makanya tehnologi itu ada baik dan buruknya. Sekarang aja, seperti di Bandung, toko CD di Paris Van Java udah bisa keitung ada berapa, udah banyak yang tutup. Memang setiap situasi pasti ada yang menguntungkan dan diuntungkan, kalo buat kita untuk saat ini sangat menguntungkan karena kita sendiri pakai independent," ujar Fathur.


Beberapa keistimewaan dari band indie diungkapkan oleh Noey. Salah satunya adalah lebih bisa berinteraksi langsung dengan penggemar dalam banyak aspek.


"Kalo industri lagi turun seperti sekarang ini, misalnya seperti band kecil kayak kita. Kita bisa jual CD nanti dapet bonus apa gitu, kan yang beli komunitas, dan nanti dari komunitas itu juga bisa ngundang kita," pungkasnya.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/far/otx)

Reporter:

Fikri Alfi Rosyadi

Rekomendasi
Trending