Nggak Cuma Jago Bermusik, Air Supply Juga Ahli Melawak!

Kapanlagi.com - Saat membawakan Chances dan Sweet Dreams, Air Supply mengajak seorang violist cantik dan masih muda bernama Helga untuk naik ke atas panggung.

Penampilannya pun sungguh menawan karena berhasil membuat 2 lagu tersebut menjadi tambah romantis. Russell sang gitaris pun sampai memuji permainan apik si violist cantik itu. Ya, Russel sampai beberapa kali memberikan applause dan memujinya.

Setelah mendengarkan lagu-lagu upbeat di awal penampilannya, pada lagu ke-7, Air Supply membawakan lagu paling hits miliknya. Tepat, apalagi kalau bukan Good Bye. Sorak sorai dan jerit histeris penonton pun langsung memecahkan gedung Graha Cakrawala Universitas Malang.

Mereka larut dan bernyanyi bersama Russell - Graham yang terlihat takjub dengan antusias masyarakat Malang. Selain itu, I Can Wait Forever juga sukses membuat para penonton jadi galau.

Setelah membawakan 8 lagu, performa musisi yang ngetop di akhir tahun 70an ini tetap stabil. Tanpa band pembuka, Air Supply langsung menghajar sendiri konsernya ini. Graham sempat melakukan solo beberapa menit. Ia bercerita bahwa ia sangat terinspirasi oleh puisi-puisi waktu menciptakan lagu.

"Karena puisi aku bisa menciptakan lagu," ungkapnya singkat. Ia bahkan punya beberapa buku kumpulan puisi ciptaannya. Segera, ia melakukan solo gitar yang membuat seluruh penonton hening karena terpukau.

Selain itu, ada kejadian lucu yang terjadi ketika 2 musisi ini akan membawakan lagu Less Lonely. Graham dan Russell yang sebelumnya telah duduk di kursi bar alias stool saat solo, lalu memanggil kawan duetnya selama 40thn, Russell Hitchcock.

Hanya saja, Russell yang berperawakan lebih pendek darinya, agak kesulitan ketika akan duduk di kursi tersebut. Graham pun kemudian mendudukinya dengan maksud supaya kursi itu kempes dan bisa ditempati partner-nya, Russell.

Wah, nggak nyangka ya, ternyata mereka juga suka ngelawak di atas panggung.