Menyoal Produktivitas Musik Kota Bandung Bersama Sandy Pas Band

Penulis: Natanael Sepaya

Diterbitkan:

Menyoal Produktivitas Musik Kota Bandung Bersama Sandy Pas Band Sandy Pas Band © KapanLagi.com/Agus Apriyanto
Kapanlagi.com - Suka atau tidak, harus diakui Bandung adalah kota penghasil sekaligus gudang sederet musisi dan band hebat bahkan legendaris di Indonesia. Ini tidak terlepas dari kreatifitas para pelakunya yang dilengkapi dengan sikap konsisten.


Tapi kalau bicara soal kreatifitas dan konsisten pun rasanya sangat klise, terlalu naif. Lalu, apa sebenarnya yang membuat kota ini begitu produktif menelurkan sederet musisi hingga sejumlah band besar di Tanah Air? Kami pun menanyakan hal tersebut pada Sandy Pas Band yang memang berasal dan menjadi salah satu sosok besar pelaku musik dari kota Bandung.


"Karena gini, budaya lokal, sifat masyarakat Sunda pada umumnya yang suka ngumpul, berbagi, saling bantu. Itu akhirnya tergambar pada anak-anak mudanya juga. Contoh kayak band-band macam Java Jive, Kahitna, Rif, Pas Band, kita tidak ragu-ragu untuk membantu teman-teman yang masih muda-muda untuk naik, dapat kesempatan yang sama," jelas Sandy saat ia bermain ke Kantor Redaksi KapanLagi.com®, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (5/4).


Faktor budaya hingga daerah pun memberi pengaruh bagi perkembangan sebuah industri dan para pelakunya © KapanLagi.com/Agus ApriyantoFaktor budaya hingga daerah pun memberi pengaruh bagi perkembangan sebuah industri dan para pelakunya © KapanLagi.com/Agus Apriyanto


"Bandung sebenernya kotanya kecil, kota pelajar di mana referensi musiknya banyak, tempat manggungnya banyak, studio latihan banyak, studio rekaman banyak. Banyak orang-orang yang, 'Yuk kolaborasi', 'Yuk bikin ini', Dari segala lini, mulai musik, fashion, arsitekturnya, itu adalah hasil kerja bareng. Di Jakarta tidak seperti itu, karena Jakarta lebih banyak individual, walaupun tidak nge-judge orang ya," lanjutnya.


Rupanya, skena yang kuat dan sehat juga menjadi salah satu faktor lain yang membuat mengapa Bandung bisa dijadikan sebagai acuan untuk bergerak. Ia kemudian membandingkan dengan Jawa Timur yang menurutnya masih sangat sulit bagi para pelaku musik, khususnya anak muda, untuk bergerak bahkan dalam industri di kotanya sendiri karena terhalang oleh orang-orang yang 'berpikiran tertutup'.


"Saya pernah beberapa kali ngobrol sama temen-temen di Jawa Timur yang, 'Aduh gue ngiri ya sama temen-temen di Bandung. Mereka bisa sama-sama maju bareng, hebat bareng. Sementara kita kalau di Jawa Timur, kalau mereka bisa terdengar di industri, pada saat adik-adiknya mau maju, mereka cut, tidak kasih jalan yang sama, tidak bantu. Jadi kalau ngomongin Bandung, Bandung adalah tempat sekolah banyak bidang, musik, fashion, arsitektur, kuliner," aku drummer Pas Band ini.


Meski internet jadi jalur bebas hambatan, tetap belum bisa menjamin sehatnya sebuah industri di kota tersebut © KapanLagi.com/Agus ApriyantoMeski internet jadi jalur bebas hambatan, tetap belum bisa menjamin sehatnya sebuah industri di kota tersebut © KapanLagi.com/Agus Apriyanto


Sebelum menutupnya, Sandy memberi contoh bagaimana band-band di kota Bandung bisa bergerak dan meroket bersama-sama. Yap, album PSYCHO I.D merupakan bentuk kecil yang menggambarkan bagaimana para anak muda saling bersinergi untuk bergerak dalam lingkup yang sama, musik.


"Rif sebelum punya album, mereka ada di albumnya Pas Band. Di lagu Kucing, ada Maggie ada Andi, waktu itu belum jadi Rif. Ada juga temen-teman yang belum apa-apa, sudah kita ajakin. Terus ada Tere, temen-temen Puppen (band pertama Arian13, Seringai), Bunga Citra Lestari. Kita ajakin Tujuh Kurcaci, Andi Purpose. Ada yang bilang kita ngajakin Reza (Artamevia) karena dianggap mendompleng, tapi sebenernya bukan apa-apa, toh hasilnya malah bagus banget," pungkasnya.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/adb/ntn)

Reporter:

Adhib Mujaddid

Rekomendasi
Trending