Ini Alasan Kenapa Jumlah Panggung Java Jazz 2016 Lebih Sedikit

Penulis: Rahmi Safitri

Diperbarui: Diterbitkan:

Ini Alasan Kenapa Jumlah Panggung Java Jazz 2016 Lebih Sedikit Java Jazz 2016 © javajazzfestival.com
Kapanlagi.com - Kenyamanan dan kemanan penonton jadi prioritas utama pihak produksi penyelenggara Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2016 yang akan digelar pada tanggal 4-6 Maret mendatang di JI Expo. Kenyamanan itu pun ada dalam bentuk pengurangan jumlah panggung, rencana penyediaan shelter bus, sampai larangan di venue.


Menurut Dewi Gontha selaku presdir Java Jazz Production, pengurangan panggung dari 17 menjadi 11 diiringi dengan bertambahnya kapasitas tiap stage. Selain itu untuk tahun ini panggung di lantai 6 ditiadakan karena banyak penonton yang merasa kesulitan untuk naik. Kalau sudah begitu yang kasihan adalah artis yang perform karena hanya ditonton 10 - 20 orang saja.


Tahun lalu pihak produksi juga menyediakan shelter bekerjasama dengan salah satu armada transportasi. Untuk tahun ini Dewi berharap juga bakal ada.


Penggunaan kamera profesional dilarang di Java Jazz 2016 © KapanLagi.com®/Bambang E RosPenggunaan kamera profesional dilarang di Java Jazz 2016 © KapanLagi.com®/Bambang E Ros


"Nanti kalo udah ada kepastian kita share lagi. Cuma memang  tahun lalu lebih banyak orang keluar dari Kemayoran daripada pas datang ke Kemayorannya. Jadi kebanyakan penonton datang sendiri, pas pulang baru bareng bus shelter," jelas Dewi usai preskon di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/1).


Larangan juga pastinya akan diterapkan di acara ini. Selain penggunaan tongsis, panitia juga akan melarang untuk membawa kamera profesional. Sebelumnya memang tak dilarang, tapi setelah tahu kalau ini disalahgunakan, mereka akhirnya memberlakukan aturan ini.


"Pada saat kita menegur tidak boleh rekam, mereka nggak mau dengar. Sehingga kita yang jadi masalah. Makanya sekarang kita keluarkan nggak boleh bawa kamera profesional, kamera digital, go pro dan sejenisnya. Nggak boleh bawa tongsis juga. Karena bakal ganggu orang yg nonton dan sedikit agak bahaya juga ya," pungkas Dewi. So, buat yang mau nonton udah jelas ya larangannya?

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/pur/pit)

Reporter:

Mathias Purwanto

Rekomendasi
Trending