120 Ribu Aparat Keamanan Bakal Diterjunkan Untuk Java Jazz

Kapanlagi.com - Teror bom Sarinah yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2016 lalu, sempat membuat jumpa pers Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2016 ditunda. Lalu, apakah teror bom Sarinah itu tersebut juga akan mengganggu festival jazz terbesar di dunia tersebut?

Ditemui saat jumpa pers Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2016 di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/1), Dewi Gontha, selaku Presiden Director Java Jazz Production menegaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan banyak pihak agar Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2016 berjalan aman. Salah satunya adalah bekerjasama bareng pemerintah dan aparat.

"Kami telah melakukan promo pagelaran ini ke luar negeri. Kami juga telah bekerja sama dengan pemerintah dan aparat. Selain itu kami meminta bantuan keduataan besar negara lain untuk memastikan kalau warganya ingin ke datang pasti aman," terang Dewi.

Demi lebih mengamankan festival jazz tersebut, Dewi telah memastikan banyaknya aparat keamanan yang akan berjaga demi lancarnya festival yang digelar pada tanggal 4, 5, dan 6 Maret 2016 itu di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Ratusan ribu aparat akan terus berjaga sepanjang hari untuk mengamankan acara ini.

"Kalau tahun lalu kami minta bantuan 110 ribu aparat keamanan untuk berjaga. Kalau tahun ini sekitar 120 ribu personil akan turut membantu mengamankan acara," kata Dewi.

Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2016 akan menampilkan 11 panggung yang diisi oleh musisi besar mancanegara dan Indonesia. Musisi yang dipastikan tampil antara lain, David Foster, Robin Thicke, Tokyo Ska Paradise Orchestra, Cris Botti, Mocca, GAC, Barasuara, Kunto Aji, ME, dan masih banyak lagi.