Diterbitkan:
"Banyak banget sih efeknya gak hanya musik tapi di film juga. Tapi paling parah di musik. Tahun 2000-an ada transisi yg besar banget apalagi di era digital. Ini mengubah pemetaan industri musik. Sekarang emang kita ga bisa ngandelin penjualan fisik. Mudah-mudahan dengan adanya upaya-upaya seperti ini industri musik bisa membaik juga. Gak hanya untuk musisinya tapi negaranya juga," ucap Gita Gutawa saat ditemui di Gedung Kementrian Kominfo, Medan Merdeka Barat, Senin (23/11).
Mendalami ilmu tentang ekonomi kreatif, masalah pembajakan merupakan salah satu bahasan anak Erwin Gutawa ini di bangku kuliah. Menurutnya tindakan penutupan ini tak akan menyelesaikan masalah sampai ke akar-akarnya. Salah satu caranya adalah dengan penanaman paham soal musik legal dan ilegal. Dan penanaman paham ini masih menjadi PR semua pihak yang terlibat hingga saat ini.
"Susahnya itu sih, karena sosialisasi seperti ini masih belum banyak. Banyak juga yang menyepelekannya. Kita kampanye udah lama. Tapi gak didenger, mereka pikir ini karena musisinya cuma pengen dapet uang. Padahal ada unsur pajak yang bisa masuk ke negara, moral gak boleh mencuri. Sebenernya menurut aku, sekarang beli musik gak terlalu mahal kok. Gak susah sekarang beli yang original," tuturnya.
Advertisement
Gita menyarankan agar pemerintah lebih tegas dalam mengambil tindakan untuk para pelaku-pelaku kejahatan ini. "Harus ada sanksi-sanksi yang ilegal. Ini langkah yang baik tapi jangan sampai di situ aja," harap wanita yang mempunyai nama lengkap Aluna Sagita Gutawa tersebut.
Banyaknya musisi yang lebih suka merilis single daripada album menjadi buah dari banyaknya pembajakan yang terjadi. Memang semua serba sulit, di sisi lain ingin mengeluarkan rilisan secara utuh namun karena adanya pembajakan hal ini melunturkan semangat para musisi yang terkait.
Ke depannya Gita juga mengharapkan kemudahan untuk transaksi secara online untuk penjualan rilisan maupun karya dalam bentuk digital. "Budaya indonesia kan masih belum terbiasa dengan pembiayaan online. Itu harus dibikin kerjasama untuk sistem pembayaran online, itu bagian dari kerjasama," pungkasnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/pur/otx)
Advertisement