Diperbarui: Diterbitkan:
"Kita main di Balikpapan, di hotel. Yang pasti bayarannya berkali-kali lipat, kan tahun baru lebarannya para musisi. Kita sudah ditawarin main dari delapan bulan lalu," ungkap mereka saat dijumpai di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (23).
Walau harus menikmati akhir tahun dengan menghibur masyarakat di Balikpapan, d Masiv punya kenangan tersendiri untuk tahun ini. Menurut mereka, 2014 adalah tahun yang bersejarah untuk karir bermusik d Masiv.
"Tiap tahun selalu luar biasa. Tahun ini kita buat sejarah merilis piringan hitam, terus manggung di tempat yang belum pernah kita datangin, banyak yang seru lah. Rilis album juga di tengah era industri orang yang dengerin digital ilegal. Bersyukurlah, manggung kenceng, sama jadi duta anti kekerasan anak," lanjut lima pemuda ini bersemangat.
Advertisement
Ya, terpilih sebagai duta anti kekerasan anak tahun ini memang jadi salah satu kebanggaan tersendiri untuk d Masiv. Mereka juga menceritakan bagaimana kisah mereka dalam menyuarakan musik suara anak-anak lewat aksi dan musik mereka yang disaksikan beberapa orang penting.
"Ada menteri pendidikan, menteri pemberdayaan perempuan, menkominfo juga itu sebuah hal luar biasa. Hari ini mau ngasih petisi ke ketua MK untuk coba mengubah RUU pernikahan perempuan yang gak boleh menikah di bawah 18 tahun, karena menurut kita nikah di bawah 17 tahun itu pemaksaan, kita concern ke situ juga, gak cuma musik tapi kemanusiaan," pungkas mereka.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/aal/ntn)
Advertisement