Bens Leo: Bikin Lagu Nasionalisme Nggak Boleh Asal

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Bens Leo: Bikin Lagu Nasionalisme Nggak Boleh Asal Bens Leo © KapanLagi.com®
Kapanlagi.com - Hari peringatan kemerdekaan bangsa Indonesia sudah di depan mata. Banyak acara yang akan diadakan dalam rangka memeriahkan merdekanya tanah air selama 69 tahun. Tak sedikit pula para pekerja seni yang mempunyai cara tersendiri untuk memberikan persembahan dalam bentuk karya dalam hari yang identik dengan digelarnya macam-macam perlombaan tersebut.


Sejumlah karya mulai dari lukisan, puisi, dan lagu telah tercipta dari tangan seniman Indonesia. Sedangkan yang mudah diingat oleh rakyat Indonesia saat ini adalah karya dalam bentuk nyanyian seperti yang selalu populer saat menjelang dirgahayu kemerdekaan Indonesia. Hal ini menarik perhatian pengamat musik kawakan Bens Leo untuk mengomentari hal tersebut.


Ia dijumpai usai acara Raya Indonesia: Denting dan Selenting Kemerdekaan Kebangsaan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia pada Selasa malam, 12 Agustus. Bens mempunyai pendapat tersendiri dalam pengamatannya akan karya musisi yang bertema nasionalisme untuk menyambut hari kemerdekaan. Pria yang pernah bekerja sebagai wartawan musik ini mengatakan bahwa lagu semacam sudah pernah populer sebelum seperti saat ini.


Bens Leo menyarankan untuk tidak asal membuat lagu nasionalisme © KapanLagi.com®Bens Leo menyarankan untuk tidak asal membuat lagu nasionalisme © KapanLagi.com®


"Sebenarnya nggak cuman kali ini aja. Yovie udah lama menciptakan itu cuman lagu nasionalisme tertutup oleh Gebyar Gebyar-nya Gombloh karena waktu itu kekuatan single tersebut sangat luar biasa. Hingga sekarang diikuti oleh Cokelat yang membawakan Bendera sama Pee Wee Gaskins yang menciptakan Dari Mata Sang Garuda," ujar pria kelahiran Pasuruan ini.


Menurutnya, lagu bertema nasionalisme dengan lirik yang tak menggurui, melodi enak dinikmati, dengan spirit perjuangan justru akan memberi kekuatan tersendiri daripada lagu dengan tema cinta yang dianggapnya sudah terlalu banyak. Bens sendiri menambahkan bahwa lagu dengan tema semacam bisa menjadi hits.


"Lagu yang mengambil tema nasionalisme atau kemerdekaan bangsa sangat berpeluang untuk menjadi hits. Namun lagu itu juga tergantung pada siapa yang membawakannya. Jika dibawakan oleh musisi yang memang layak maka lagu itu layak menjadi hits," papar pria yang juga berprofesi sebagai seorang produser musik ini.


Ia pun menyarankan agar tak asal-asalan dalam membuat lagu dengan tema tersebut karena baginya, hal yang paling sulit untuk menciptakan lagu nasionalisme adalah saat menulis lirik. Lirik yang sloganistis dianggapnya tak akan enak untuk dibawakan. Bens pun mengambil contoh Gebyar Gebyar karya penyanyi Gombloh yang ia sebut sebagai lagu luar biasa. "Lagu ini luar biasa, lirik Indonesia merah darahku, putih tulangku, bersatu dengan semangatmu ini kata-kata yang keluar tanpa ada intro. Bikin kayak gitu yang susah," pungkasnya.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/dis/abr)

Rekomendasi
Trending