Album Pertama Andrea Miranda Lahir Dari 'Pertemanan'

Penulis: Girindra Permana Cahya

Diterbitkan:

Album Pertama Andrea Miranda Lahir Dari 'Pertemanan' Andrea Miranda © KapanLagi.com®/Bambang E. Ros
Kapanlagi.com - Andrea Miranda baru saja meluncurkan sebuah album yang berisikan 8 buah lagu. Album anak dari komposer ternama Purwatjaraka ini melibatkan banyak nama di dalamnya.


Sebagai salah satu pencipta lagu Mhala dan Tantra Numata, mengaku gembira dapat terlibat dalam proyek ini. Proyek serius yang berkonsepkan musikal membuatnya sangat tertantang.


"Saya sama Dea (sapaan Andrea) udah temanan lama. Kami sudah kenal dari kecil. Lama gak ketemu, aku liat dia nyanyi suaranya musical banget dan jarang di Indonesia. Akhirnya saya bikinin lagu. Saya amat tertantang dengan kemasan Dea sendiri," ucap Mhala dalam momen peluncuran album Andrea Miranda.


"Pas saya denger dia nyanyi sangat Disney sekali suaranya. Gampang buat lagu untuk Dea," tambah Tantra.


Album 'ANDREA MIRANDA' dibuat Dea bersama kerabat dekatnya © KapanLagi.com®/Bambang E. RosAlbum 'ANDREA MIRANDA' dibuat Dea bersama kerabat dekatnya © KapanLagi.com®/Bambang E. Ros


Selain mereka berdua ada nama Ifa Fachir yang ikut berkontribusi dalam menulis lagu. Sama dengan Mhala dan Tanra, ikutnya Ifa pada proyek ini berawal dari pertemanan.


"Berawal dari pertemanan juga. Secara personal sama sama Dea punya kecintaan dengan dunia broadway. Dari situ saya kalau ngobrol soal musical bisa berjam-jam. Akhirnya kami sepakat untuk kerja sama. Selain membuat lagu saya juga mengaransemen dua lagu. Yang menantang adalah saat mengerjakan lagu duet dengan Teza Sumendra. Mereka punya warna suara yang sangat berbeda. Saya berharap pekerjaan bersama ini bisa memberikan warna untuk musik Indonesia," ucap Ifa.


Selain nama-nama tersebut ada lagi musisi-musisi handal yang terlibat. Sang ayah Purwatjaraka serta Dian HP juga menjadi bagian penting dalam penggarapan album ini.


Ditutupnya beberapa gerai yang mendistribusikan rilisan tentunya menjadi PR tersendiri untuk Sony Music sebagai label. Alexander Sancaya sebagai perwakilan label tersebut tak pesimis dengan adanya tantangan tadi.


"Selalu ada perkembangan dalam bisnis. Penjualan musik bisa secara fisik dan digital. Kalau sekarang kami lihat lebih potensial di digital dan live streaming. Gak pesimis juga dengan beberapa toko kaset yang tutup. Tetap saja ada banyak orang yang ingin punya rilisan fisik. Dari Sony Music melakukan banyak inovasi bagaimana penjualan CD," pungkas Alexander.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/pur/otx)

Reporter:

Mathias Purwanto

Rekomendasi
Trending