Diperbarui: Diterbitkan:
Menurutnya, di album ke-4 ini ia lebih banyak menulis lagu tentang kehidupan. "Cinta juga, tapi ya tetap gue mencoba membuat lagu yang bisa menginspiring orang memberikan efek positif. Gue males banget bikin lagu yang "Oh bunuh gue, gue sakit hati, gue sakit hati, gue nggak bisa tuh. Karena gue nggak kayak gitu juga. Kalau diputusin gue juga biasa aja," ujarnya.
Ketika ditanya, apakah album ini adalah idealisme dari Ello, ia pun menjawab, "Ya menurut gue bisa dibilang begitu. Kebetulan gue punya label yang saat ini sangat mendukung gue menjadi diri gue sendiri. Gue bilang, Sorry men gue nggak bisa nih kalau lo mau gue jadi penyanyi solo yang layaknya penyanyi solo yang lain. Karena hati gue nggak ke situ, treatment gue juga nggak ke situ, gue nggak nyaman, yang harus sama cewek gitu (tebar pesona), gue aslinya nggak kayak gitu soalnya. Gue
sama pacar gue juga nggak begitu sejujurnya," jawabnya.
"Dan untuk kalau hanya popularitas gue harus begitu, berakting seperti itu, berarti gue bohongin diri gue sendiri, gue nggak mau. Itulah kenapa di album pertama gue cabut lama lah 2005 sampai 2009 gue nggak ngapa-ngapain. Akhirnya gue keluar dengan album Masih Ada. Dari situ gue mulai nyaman dengan main gitar terus seru, manggungnya juga nggak harus perlente-perlente ke perempuan, gue nggak gitu deh. Makanya butuh waktu 10 tahun untuk dapat format yang kayak begini nih bro. Gue bersyukur banget bisa jadi diri gue sendiri, idealisme gue bisa gue keluarin semua dan label gue mendukung. Senang banget gue. Gue nggak sabar sih album gue keluar," lanjutnya kemudian.
Advertisement
Menurutnya, idealisme itu tidak ada rumusnya. "Kalau kita semua tahu rumusnya kita semua sudah kaya. Ah gampang nih bikin lagu mc2 (mc kuadrat) bla bla. Bikin lagu, jualan, laku berapa juta copy," ujarnya.
Ello juga mengatakan bahwa di album ke-4 ini ia banyak melibatkan musisi-musisi papan atas. Menurutnya, mereka adalah pahlawan-pahlawan ketika ia masih muda. Sebut saja Maggi /rif, Yoyo Padi, Ipang & Aray Plastik, sampai Ridho Slank.
"Semunya pahlawan-pahlawan gue lah dalam bermusik. Ini yang menarik di album ini. Biasanya gue ngerjain sendiri, cuma sekarang gue bisa minta bantuan. Kayak part gitar disini, drum-nya lo yang mainin. Semuanya orang-orang yang gue hargain dan gue idolakan waktu gue masih sekolah," ujarnya kemudian.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rhm/erc)
Advertisement