6 Lagu ini Penyebab Tragedi Kemanusiaan Paling Sadis, Percaya?

Penulis: Trian Sulaiman

Diperbarui: Diterbitkan:

6 Lagu ini Penyebab Tragedi Kemanusiaan Paling Sadis, Percaya?
Marilyn Manson ©splash
Kapanlagi.com - Musik sudah jadi bagian penting makhluk bernama manusia. Musik sering didengarkan tiap orang untuk menggambarkan suasana hati. Pesan yang disampaikan dalam lagu pun dianggap punya pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia.


Saking pentingnya musik, sampai-sampai sebuah tragedi kemanusiaan pun sering dikaitkan dengan sebuah lagu. Lagu-lagu tersebut dianggap telah mempengaruhi alam bawah sadar seseorang sehingga membuat orang itu bertindak di luar batas.


Tak tanggung-tanggung, yang terjadi adalah beragam aksi mengerikan, mulai dari bunuh diri sampai pembantaian sadis. Tapi apakah kamu percaya tragedi semacam itu disebabkan oleh sebuah lagu?

1. Suicide Solution

Tahun 1986, Ozzy Osbourne kaget ketika lagunya yang berjudul Suicide Solution jadi penyebab meninggalnya seorang remaja. Remaja bernama John McCollum yang mengalami depresi memilih bunuh diri setelah mendengarkan lagu Suicide Solution.

Media dan orang tua John langsung mengaitkan kematian anaknya dengan lagu Suicide Solution. Soalnya, lirik lagu tersebut dituduh berisi ajakan untuk bunuh diri.

"Made your bed, rest your head. But you lie there and moan. Where to hide, suicide is the only way out," dalam lagu Suicide Solution.

Gara-gara lagu ini, Ozzy pun dituntut oleh orang tua John. Namun kasusnya ditolak oleh pengadilan. "Kasus ini terlihat seperti sebuah novel daripada sebuah tuntutan hukum," ujar hakim dikutip dari Radar Online.

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Helter Skelter

Apa jadinya jika lagu The Beatles didengarkan oleh orang 'sakit' macam Charles Manson? Yang terjadi adalah pembunuhan sadis.

Charles memimpin sebuah sekte sesat, Manson Family. Di perkumpulan tersebut ia mencuci otak para pengikutnya, yang kebanyakan perempuan, untuk berbuat onar dan huru hara. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pembunuhan secara acak.

Korban yang paling terkenal dari pria yang masih menjalani masa hukuman seumur hidup ini adalah aktris Sharon Tate. Ia sengaja membunuh Sharon untuk mendapatkan perhatian media dan publik tentang keberadaan kelompok sesatnya.

Charles Manson ©wikipedia

Nah, ternyata semua tindakan dan ideologi Manson Family diambil dari lagu Helter Skelter milik The Beatles. Lagu Helter Skelter dalam benak Charler berarti "orang-orang kulit hitam akan segera menang dan orang kulit putih akan segera kalah," kata salah seorang mantan pengikut Charles, Catherine Share.

Yup, lagu Helter Skelter dianggap sebagai ayat suci yang berisi perang antar ras di akhir zaman. Charles pun dianggap sebagai nabi yang diutus untuk mempercepat perang tersebut. Padahal, The Beatles menuliskan lagu Helter Skelter karena terinspirasi sebuah roller coaster di Inggris.

 

 

3. Better By You, Better Than Me

Pada musim panas 1985, Judas Priest harus menelan pil pahit. Soalnya, dua fansnya bunuh diri. Dan langsung saja, nama Judas Priest dituduh jadi penyebab kematian dua remaja asal Nevada itu.

Mabuk dan menghisap ganja sambil mendengarkan lagu Judas Priest berjudul Better By You, Better Than Me, menyebabkan James Vance dan Raymond Belknap memilih mengakhiri nyawa mereka. James tewas di tempat kejadian setelah menembak kepalanya sendiri. Raymond melakukan hal yang sama tetapi nyawanya berhasil diselamatkan, meski 3 tahun kemudian ia meninggal dunia.

Keluarga dan pengacaranya menuduh penggalan lirik 'Do it' adalah sebuah pesan terselubung atau subliminal message. Judas Priest pun diseret ke persidangan. Namun Judas Priest dianggap tak bersalah dan dibebaskan.

 

4. Night Prowler

AC/DC ternyata jadi insiprasi seorang pembunuh berantai untuk melakukan aksinya. Richard Ramirez terkenal sadis karena membunuh 16 orang di California pada tahun 1980.

Richard sering beraksi pada malam hari. Ia membuntuti korbannya, lalu masuk ke dalam rumah dan membunuhnya di sana. Karenanya, ia dijuluki sebagai Night Stalker. Pada salah satu tempat pembunuhan, Richard tidak sengaja meninggalkan topi band favoritnya, AC/DC.

AC/DC akhirnya disebut-sebut harus bertanggung jawab terhadap meninggalnya para korban pembunuhan Richard. Setelah diselidiki, dalam menjalankan aksinya, Richard sangat terinspirasi oleh lagu AC/DC berjudul Night Prowler.

Menurut AC/DC, lagu tersebut sebenarnya bercerita tentang seorang remaja yang menyelinap ke rumah pacarnya ketika orang tuanya sedang tertidur. Namun entah kenapa, di tangan Richard lagu itu jadi begitu mengerikan.

 

5. Bodies

Jared Loughner, melakukan penembakan di Tucson, Arizona pada tahun 2011. Kejadian itu menewaskan enam orang dan 14 lainnya mengalami cedera termasuk seorang anggota kongres, Gabrielle Giffords.

Washington Post menduga aksi Jared tersebut terpengaruh musik cadas dari band Drowning Pool berjudul Bodies. Setelah sebelumnya, Jared menyukai video di Youtube yang memakai backsound lagu Bodies.

Jared Loughner ©wikipedia

Band asal Dallas, Texas ini pun segera angkat bicara. Mereka tak menerima lagu tersebut dikaitkan pembantaian di Tucson. "Kami kaget ketika mendengar kejadian tragis di Arizona dan kaget juga lagu kami disalah-artikan lagi," tulis mereka di official website.

Kasus semacam ini bukanlah yang pertama. Pada tahun 2003, seorang remaja bernama Joshua Cooke membunuh orang tuanya sendiri sambil mendengarkan lagu Drowning Pool. Benar-benar sadis dan tak habis pikir.

6. Musik Gothic

Eric Harris dan Dylan Klebold membunuh 12 siswa dalam aksi penembakan sadis di Columbine high school pada tahun 1999.  Setelah membunuh secara membabi buta di kantin dan perpustakaan, mereka akhirnya bunuh diri, dua menit saat tim SWAT berhasil masuk ke dalam sekolah.

Pembantaian Colmbine Highschool ©wikipedia

Video games, bullying dan musik gothic diduga kuat mempengaruhi kedua remaja itu untuk melakukan penembakan. Media Amrik lantas menuduh Marilyn Manson sebagai penyebab maraknya remaja bertindak brutal.

"Pemberitaan media secara tidak adil mengambinghitamkan musik dan anak-anak gothic tanpa dasar. Musisi seperti saya selalu kena imbasnya. Tragedi ini adalah produk dari ketidak pedulian, kebencian dan akses kepemilikan senjata. Saya harap pemberitaan miring media tidak mendiskriminasikan remaja yang terlihat berbeda," kata Marilyn dikutip dari The New York Times.

Nah, bagaimana menurut kalian?

 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/trn)

Editor:

Trian Sulaiman

Rekomendasi
Trending