6 Lagu Indonesia Yang Kecam Kekejaman ISIS

Penulis: Trian Sulaiman

Diperbarui: Diterbitkan:

6 Lagu Indonesia Yang Kecam Kekejaman ISIS
Ahmad Dhani ©KapanLagi.com
Kapanlagi.com - Aksi terror kelompok radikal bersenjata ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) di Timur Tengah terus jadi sorotan dunia akhir-akhir ini. Pasalnya, selain akan menguasai wilayah Timur Tengah, mereka juga berniat menyebarkan paham ekstrimnya di Afrika Utara hingga Asia Tenggara, termasuk Indonesia.


Secara mengejutkan, ISIS memang telah menanamkan benih-benih organisasinya di Indonesia. Di daerah-daerah, paham ekstrim ISIS lebih cepat menyebar. Bahkan, beberapa martir ISIS merupakan pemuda-pemuda Indonesia. Alhasil penolakan ISIS pun muncul dari pemerintah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri mengecam aksi-aksi brutal ISIS.


Yang sedang heboh tentu saja tindakan pemenggalan jurnalis Amerika Serikat, James Wright Foley. Meski masih simpang siur, benarkah pria malang itu James Foley, namun semua orang sangat geram dengan kekejaman tentara ISIS itu.


Nah, bagaimanA jika ISIS benar-benar menginvasi Indonesia? Mungkin lagu-lagu dari band Indonesia ini bisa menyalurkan rasa geram dan kecaman kalian. Dan, semoga saja ISIS tak pernah menjamur di Indonesia.

1. Efek Rumah Kaca - Jalang

Efek Rumah Kaca adalah penulis lirik yang cerdas dan kritis terhadap masalah sosial. Meski lagu-lagu mereka sangat kalem dan begitu pop, namun makna dari lirik pembesut single Cinta Melulu ini bisa setajam pedang.

Salah satu lagu Efek Rumah Kaca yang berusaha mengomentari masalah organisasi massa ekstrim adalah Jalang. Lagu ini dibalut dengan musik sederhana dan vocal yang cukup mengawang.

Cholil dkk mencoba memasukan konflik antara orang-orang yang merasa suci dengan kelompok yang jalang dianggap kotor, berdosa, dan jahanam. Suci tentu saja simbol dari organisasi-organisasi garis keras yang menggunakan agama sebagai modus. Karena merasa benar, orang-orang tersebut tanpa ampun mengebiri nyawa orang.

siapa yang berani beryanyi
nanti akan dikebiri
siapa yang berani menari
nanti akan dieksekusi
karena mereka paling suci
lalu mereka bilang kami jalang

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Seringai - Bermain Tuhan

Bukan hal yang aneh, jika Seringai selalu berada di garda depan setiap melihat ada ketidakadilan. Band yang menamakan genre musik mereka sebagai High Octane Rock ini memainkan musik yang meledak-ledak dan lirik nan garang.

Lewat lagu Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan), Seringai menuangkan kegeraman mereka terhadap banyaknya organisasi radikal atas nama agama. Saat Arian dkk menuliskan lagu ini ISIS belum muncul ke permukaan, namun aksi organisasi serupa sudah sejak lama meresahkan masyarakat Indonesia.

Alhasil, Seringai mengingatkan kita kembali, jika ISIS berhasil tumbuh di Indonesia, nasib seperti apa yang bakal dihadapi generasi masa depan kita? Bayangkan jika James Foley adalah orang terdekat kalian atau bahkan kerabat.

mereka bermain Tuhan.
Merasa benar, menjajah nalar.
Dan kalau kita membiarkan saja,
anak kita berikutnya

3. Homicide - Puritan

Homicide, band indie legendaris dari kota Bandung selalu membuat merinding dengan frasa-frasa yang mereka muat dalam lagu. Kelompo hip hop hardcore ini sudah lama memusuhi fasisme berkedok agama dalam lagu Puritan (Godblessed Fascist).

"Fasis yang baik adalah fasis yang mati," seru Homicide dalam lagu panjang mereka ini. Ya, tak ada yang berharap bisa hidup dalam zaman fasis. Bagaimana teror dan kekejaman serta pembenaran saling adu balap pada masa seperti itu.

Mereka juga secara gamblang menyoroti kasus-kasus pemenggalan yang kerap dilakukan oleh terorist berkedok agama. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang asing yang tak tahu apa-apa, di belakang James Foley, sudah banyak korban berjatuhan.

adalah bagaimana manusia menyebut nama Tuhannya
tebas lehernya dulu baru beri dia kesempatan untuk bertanya
pastikan setiap tema legitimasi agama seperti hak cipta
supaya dapat kucuci seluruh kesucianmu dengan sperma
persetan dengan surga sejak parameter pahala
diukur dengan seberapa banyak kepala yang kau pisahkan dengan nyawa

4. Milisi Kecoa - Ini Bukan Arab Bung

Indonesia mungkin negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia namun pemerintah tak pernah menganut negara Islam. Indonesia menghargai perbedaan agama, sebuah negara yang menganut kemajemukan dan pluralisme.

Oleh sebabnya, band punk asal Bandung dengan nama nyeleneh ini sangat risih dengan propaganda organisasi ekstrimis yang mencoba memaksakan kehendaknya. Milisi Kecoa dengan cerdas menyentil orang-orang garis keras yang ingin menanamkan ideologi mereka kepada masyarakat Indonesia.

Lagu itu berjudul Ini Bukan Arab Bung! dari judulnya saja sudah sangat menohok dan mengindikasikan mereka adalah band punk pemberontak. Simak liriknya untuk makin menyerap energi kemarahan mereka.

kau paksakan budaya
tapi kita bukan di Arab di zaman nabi
Cepatlah kau mati
tagih pahalamu di surga
Surgamu, nerakaku
Ini bukan arab, bung.
Bukan!

5. Slank - Gosip Jalanan

Lagu Gosip Jalanan dari Slank sempat menghebohkan Tanah Air. Gara-garanya adalah lirik lagu yang sangat frontal dan jujur. Lembaga DPR bahkan sempat ingin mempolisikan Kaka, Bimbim, Ridho, Ivan dan Abdee.

Lagu Gosip Jalanan memang menggambarkan borok-borok yang terjadi di Indonesia. Mulai dari tingkah para politisi, pejabat institusi bahkan kelompok garis keras berpeci. Dalam lirik lagu itu tersempil gambaran sikap arogan organisasi massa yang menggunakan agama untuk melakukan kerusakan.

Pernahkah gak denger triakan Allahu Akbar
pake peci tapi kelakuan bar bar
ngerusakin bar, orang ditampar-tampar

Lirik ini masih bisa sesuai dengan konteks jika ISIS berhasil tumbuh di Indonesia. Mereka akan berusaha melakukan pembenaran dengan menghakimi seseorang.

6. Dewa 19 - Laskar Cinta

Walau sering kontroversial, namun Ahmad Dhani adalah seorang musisi genius. Pentolan Dewa 19 ini kerap membuat lagu sarat filosofi dan makna. Salah satunya adalah Laskar Cinta yang masuk dalam album Republik Cinta.

Lagu ini jadi semacam gong dari kekalutan dan perang yang terjadi di Timur Tengah dan berdampak juga di Indonesia. Maraknya teror bom atas nama agama di Tanah Air dan perseteruannya dengan organisasi massa FPI membuat Dhani terketuk menciptakan lagu ini.

Intinya, Laskar Cinta ingin menyuburkan kembali rasa toleransi dan memupus kebencian-kebencian yang terjadi. Secara jitu, lagu ini menyebut sifat benci dapat membunuh orang-orang yang beriman. Ketika kita dirasuki kebencian, maka iblis sebenarnya sedang merajai hati.

Lewat lagu ini, Ahmad Dhani mendapatkan penghargaan internasional yakni LibForAll Award. Pada tahu 2006, Dhani berkesempatan berpidato di depan petinggi AS dalam sebuah simposium yang digelar Departemen Pertahanan AS.

"Mereka memerhatikan lagu Laskar Cinta yang bicara tentang sikap menghargai perbedaan. Saya ingin jelaskan bahwa Islam bukanlah seperti yang mereka bayangkan," ungkap Dhani kala itu.

Wahai jiwa-jiwa yang tenang
Jangan sekali-kali kamu mencoba jadi Tuhan dengan mengadili dan menghakimi.

Bahawasanya kau memang tak punya daya dan upaya
Serta kekuatan untuk menentukan kebenaran yang sejati.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending