Diperbarui: Diterbitkan:
Namun tidak dengan mereka yang ada di daftar ini. Johnny Cash, Morrissey, My Bloody Valentine pernah kembali sukses dari 'tidur nyenyak' dan keterpurukan karir. Tentunya, dengan menyuguhkan album yang menarik. Tidak hanya comeback yang sukses, album-album berikut seolah menganyari fase baru dalam petualangan bermusik para penciptanya.
Mari simak selengkapnya...
Ada lagi nih yang menarik:
Advertisement
10 Lagu Favorit Barack Obama, Kayak Apa Sih?
10 Lagu Terbaik Project Pop Versi KapanLagi.com®
9 Bisnis Sampingan Musisi Indonesia
7 Tarif Nyanyi Musisi Idolamu Untuk Private Party
4 Jawaban Penampilan Erotis Miley Cyrus di VMA, Benarkah?
6 Musisi Cadas Ini Sebelum Terkenal, Dulunya Seorang...
©fanpop.com
Di penghujung era 60-an, Elvis Presley digempur dengan jadwal produksi album dan puluhan film yang sedang ia kerjakan. Anehnya, ia tak menyukai materi yang telah disiapkan. Hal ini membuat perusahaan rekaman yang menaunginya saat itu, Clambake Records, marah dan memutus kerja sama dengan Elvis. Karir King of Rock 'n' Roll ini pun mulai redup.
Namun, di tahun 1968, sebuah acara televisi mengubah semuanya. Acara yang diberi nama ELVIS ini seakan mengingatkan kembali sang legenda di benak para fans.
Elvis kemudian merilis album FROM ELVIS TO MEMPHIS di tahun berikutnya. Album ini berhasil meraup sukses besar melalui single-nya In The Ghetto. Tak muluk jika akhirnya In The Ghetto disejajarkan dengan hits terdahulu Elvis, seperti Jailhouse Rock atau An American Trilogy.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
©thirdage.com
Bagi Anda yang mungkin lupa atau belum mengenali, Loreta Lynn adalah salah satu penyanyi musik country yang berpengaruh di Amerika. Dalam kurun waktu 41 tahun (1963-2004) Lynn telah menulis sedikitnya 160 lagu dan mengeluarkan 60 album. Walaupun dikenal produktif dalam berkarya, Lynn sempat vakum merilis album karena jadwal tur yang padat di tahun 90-an.
Sampai pada pertengahan 2004, ia merilis Van Lear Rose dibantu sang produser, Jack White, personil The White Stripes. Album ini meraih sukses besar. Salah satunya memenangkan Best Country Album di ajang Grammy Awards 2005.
Advertisement
©telegraph.co.uk
YOU ARE THE QUARRY mungkin bukan rekaman terbaik Morrissey. Tetapi, album inilah yang dianggap berjasa melejitkan kembali karirnya. Beruntung ia juga telah dikenal sebagai mantan vokalis band hebat, The Smiths.
MALADJUSTED adalah album yang ia keluarkan pada tahun 1997 sebelum akhirnya hiatus selama 7 tahun. Pada pertengahan 2004 bersama Attack Records, Morrissey merilis YOU ARE THE QUARRY. Album ini sendiri menghasilkan single-single sukses antara lain Irish Blood, English Heart, First of The Gang to Die, Let Me Kiss You, dan I Have Forgiven Jesus.
©musiccityusanews.com
Lagi-lagi di ranah musik country, Johnny Cash adalah seorang legenda besar. Siapa yang tak kenal dengan lagu Hurt andalannya yang mendunia.
Namun jika diingat-ingat lagi, Cash juga pernah mengalami masa-masa sulit dalam karirnya. Sejak putus kontrak dengan Columbia Records di tahun 1985, album-album selanjutnya bersama Mercury Records tidak cukup memuaskan para penikmat musik country. WALTER FROM THE WELLS OF HOME yang keluar di tahun 1988 hanya mampu menduduki posisi ke 48 di Country US Charts.
Baru pada April 1994 ia sukses 'comeback' dan kembali meraih pamornya. Rick Rubin dari label 'American Recordings' meraih kesepakatan dengan Cash dan merilis album dengan nama yang sama, AMERICAN RECORDINGS. Kerjasama mereka sukses membawa pulang penghargaan dari Grammy Awards 1995 sebagai 'Best Contemporary Album'.
©clashmusic.com
Dexys Midnight Runners (a.k.a Dexys) pernah meraih sukses besar di pertengahan 1980 dengan tembang-tembangnya seperti Come On Eileen dan Geno. Dua lagu tersebut pernah mengalami masa kejayaan menjadi nomor 1 di Inggris.
Di tahun 1985 mereka merilis album DON'T STAND ME DOWN yang sayangnya kurang sukses di pasaran. Album ini menuai kritik dari para penikmat musik yang berdampak pada rendahnya angka penjualan. Dexys memutuskan untuk bubar setelahnya.
Kevin Rowland, sang vokalis mencoba bangkit dengan bersolo karir. Namun sayang, album THE WANDERER-nya juga tidak sukses.
Band asal Inggris ini kembali dari tidur panjangnya dengan mengeluarkan ONE DAY I'M GOING TO SOAR pada tahun 2012. Mereka bereuni dan sukses dengan single She's Got a Wiggle.
©fanart.tv
Anda penikmat musik shoegaze? Jika iya, tentu tak merasa asing dengan My Bloody Valentine. Band yang melejitkan nama lewat album LOVELESS ini memang dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas munculnya genre musik shoegaze.
Sempat bubar di tahun 1997, membuat para penggemarnya rindu dengan band yang beranggotakan Kevin Shields, Colm Ó Cíosóig, Debbie Googe, dan Bilinda Butcher ini. Alasannya, Creation Records memutus kerjasama setelah menanggung biaya pengerjaan album yang mahal. Ditambah Googe dan Ó Cíosóig yang memutuskan keluar dari band.
Setelah menghilang sejak LOVELESS dirilis, pada November 2012 silam, Kevin Shields mengumumkan My Bloody Valentine akan bereuni dan merekam album. Ini sontak membuat para penggemarnya senang.
Setelah ditunggu, baru pada 2 Februari 2013 album M B V akhirnya keluar. Datang tanpa dugaan membuat album ini menggaung hebat dan memuaskan kerinduan para fans.
©wales.co.uk
Masih dari daratan Britania Raya, Manic Street Preachers juga punya cerita 'comeback' yang menarik. Kematian misterius gitarisnya di tahun 1995 , Richey Edwards, seakan menjadi duka mendalam bagi mereka.
Dua personil lainnya, James Dean Bradfield (vokal, gitar) dan Nicki Wire merasa sangat kehilangan dan tenggelam dalam kesedihan selama dua tahun.
EVERYTHING MUST GO keluar pada tahun 1996 dan seolah menjadi album move on sepeninggal Richey. Beruntung album ini mendapat respon positif dari para pendengarnya dan sukses memenangkan beberapa penghargaan bergengsi. Salah satunya menjadi 'Best Album' di ajang Mercury Prize Award tahun 1996.
©musicfeeds.com.au
Penyanyi kebanggaan Amerika yang pernah masuk di daftar '100 People Who Shaped the World' 2006 versi Majalah Time ini sangat dikenal di negerinya. Paul Simon juga mendapat penghargaan Lifetime Achievement dari ajang Grammy Awards di tahun 2003.
Pria ini juga dikenal dengan kepiawaiannya memainkan banyak jenis alat musik, seperti gitar, saxophone, piano, perkusi, dll.
Butuh hampir satu dekade diperlukan bagi Simon sejak album STILL CRAZY AFTER ALL THESE YEARS (1975) untuk menghasilkan lagi album yang hebat setelah dua album selanjutnya tidak sukses.
Sampai pada akhirnya, album GRACELAND hadir tahun 1986 dan seolah menjadi pembuktian kreativitasnya masih kaya. GRACELAND berhasil menjadi Album of The Year pada tahun 1987 di ajang Grammy Awards.
©bloomberg.com
Awal era 90-an menjadi saat-saat yang tidak baik bagi Bob Dylan. Pasalnya, UNDER THE RED SKY (1990) menuai kritik negatif dan penjualannya tidak begitu bagus.
Nasib serupa juga terjadi pada dua album selanjutnya, GOOD AS I BEEN YOU (1992) dan WORLD GONE WRONG (1993). Bob sedikit patah hati akibatnya.
Namun kepatah-hatiannya menjadi berkah lewat lagu Love Sick. Tembang ini sukses dengan album TIME OUT OF MIND yang rilis pada September 1997 silam. Sederet penghargaan pun berhasil dibawa pulang oleh Bob. Salah satunya terpilih sebagai 'Album of The Year' di ajang Grammy Awards tahun 1998.
Banyak orang menganggap TIME OUT OF MIND adalah album terbaik yang pernah diciptakan oleh Bob Dylan. Anda setuju? Hmmm.
©edgecastcdn.net
Ya! David Bowie. Pencipta hit 'Space Oddity' ini merilis 'The Next Day' bulan Maret lalu. Sebuah 'comeback' yang tidak diduga-duga setelah tidak mengeluarkan album lagi sejak 2003. Padahal, banyak yang menafsirkan hiatus ini sebagai akhir karirnya.
'The Next Day' kembali mengulang prestasi Bowie menduduki puncak UK Album Chart setelah 20 tahun tidak berada disana sejak album Black Tie White Noise yang keluar tahun 1993 silam.
Sudah dengar album ini? Bagaimana menurutmu?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(lbf/zal)
Advertisement