Prince: '3121' Kuno Sekaligus Menggairahkan

KapanLagi.com - Setelah meluncurkan MUSICOLOGY tahun lalu Prince kembali di tahun ini dengan 3121 . Sepertinya Prince kini lebih senang mengikutsertakan kepercayaan aliran Yahudi yang dianutnya, dan terfokus pada tujuan dalam albumnya. Seperti pendahulunya, 3121 ini dibuat dengan ketat dan ringkas, menawarkan 12 lagu dalam 53 menit, dan disusun secara klasik, menekankan pada perasaan dan tekstur antara lagu.

Ini merupakan sebuah album, bukan hanya sekedar koleksi lagu, dan bahkan bisa disebut ini kuno, namun kali ini berasa lebih segar daripada MUSICOLOGY. Sepertinya Prince telah cukup mendengarkan lagu-lagu produksi Neptunes untuk lebih dapat memahami bagaimana mereka menangkap musiknya. Pengakuan tidaklah datang sesering mungkin, itu kiranya yang diungkapkan dalam tembang bertajuk Black Sweat dan lengkingan dalam tembang Lolita.

3121 sendiri berirama cukup hidup, bervariasi, dan yang terbaik adalah enak didengar. Di awal album, diluncurkan tembang bertajuk 3121 yang berirama cukup menggairahkan, Prince seperti hendak menghidupkan tembang hitnya Camille dalam track ini, sebelum menyelam lebih jauh dengan paduan electro-funk lewat Lolita dan Black Sweat.

Sementara mungkin mengecewakan beberapa pendengar yang merindukan come back-nya Prince di era 80-an, ketika ia menciptakan kembali dirinya dengan masing-masing rekaman, hampir tak mengherankan kalau seorang musisi berusia 47 tahun melewatkan lebih banyak waktu dengan memperhalus paletnya daripada memperluasnya.

Sungguh sebuah kejutan, kalau Prince berada dipuncak tangga, sebagai seorang penulis lagu dan pembuat rekaman, mungkin seorang insan musik yang rekamannya tak berarti selalu menggelitik atau kacau , seperti yang diyakini dengan penampilan live-nya yang selalu mendebarkan, namun 3121 terasa lebih hidup dengan gairah dan diwarnai iram serta gaya berbeda-beda. (mtc/erl)