Diterbitkan:
Sub Pop Records benar-benar jeli untuk menemukan bakat. Sulit untuk diterangkan bagaimana suara psychedelic dari Comets in Fire telah lebih sempurna dari pada album mereka terdahulu. Album baru ini dibuka dengan tembang The Bee & the Crackin, band ini menyeimbangkan dengan sempurna antara pembersihan suara mereka sementara harus tetap menjaga produksi untuk berjalan dan apa adanya.
Dengan vocals yang mengalun ganjil, masih sama seperti album sebelumnya, tetapi dengan perpaduan musik yang tak pernah diduga. Ditengah-tengah lagu band ini memasukan irama rock dengan gebarkan yang tidak akan didapat dari latar belakang musik Pulp Fiction.
Advertisement
Dengan tambahan alunan organs dan saksofon di tembang Pussy Footin' the Duke dan Whiskey River berpadu dengan sempurna dengan di tengah-tengah Sabbath-esque basslines dari Ben Flashman dan gebukan drum yang melumatkan dari Utrillo Kushner.
Comets on Fire menggunakna pengaruh mereka di atas lengan baju mereka tetapi masih menjaga agar tetap betul-betul terdengar segar.
Album ini diakhiri dengan tembang Blue Tomb, temabang epic yang mengalun selama sepuluh menit yang seperti suasana musim panas yang berangin dan menyejukan. Band ini hanya berkarya dengan ketekunan mereka tetapi dengan tanpa sengaja menghasilkan suatu sensai dalam musik. Musik mereka sebelumnya sepertinya berkesan menyebabkan kekacauan dan perusakan, tetapi di Blue Cathedral, Comets on Fire seakan menebarkan api dengan lihai dan mencoba membuat karya agung yang akan didengarkan oleh penggemar musik selama beberapa waktu di masa mendatang. (erlin) (kpl/nat)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/nat)
Advertisement