Tuai Banyak Kritikan, Aktivis Perempuan Meluncurkan Petisi untuk Larangan Konser Chris Brown di Afrika Selatan

Ditulis oleh: Adristi Putri Febrianti
 
Chris Brown, penyanyi R&B asal Amerika Serikat, berhasil menjual lebih dari 94.000 tiket untuk konsernya yang akan datang di Afrika Selatan. Namun, konser tersebut mendapatkan kritik tajam dari kelompok advokasi hak-hak perempuan. Afrika Selatan, yang memiliki salah satu tingkat femisida dan kekerasan berbasis gender tertinggi di dunia, menjadi tempat protes terhadap kedatangan penyanyi tersebut.

Chris Brown dijadwalkan untuk tampil di Johannesburg pada 14-15 Desember mendatang. Meskipun banyak penggemar yang antusias, kelompok advokasi Women for Change meluncurkan petisi yang meminta agar konser tersebut dibatalkan. Petisi ini merujuk pada kekerasan yang pernah melibatkan Chris Brown di masa lalu.

Kekhawatiran yang diungkapkan oleh kelompok advokasi tersebut mencerminkan keprihatinan yang lebih luas tentang dampak dari kedatangan artis yang memiliki sejarah kekerasan terhadap perempuan. Protes ini menunjukkan bagaimana masyarakat semakin peka terhadap isu-isu hak perempuan dan menuntut pertanggungjawaban dari publik figur.
Jumat, 18 Oktober 2024 19:30
Sejak itu, Chris Brown dilarang masuk ke beberapa negara, termasuk Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru. Meski begitu, permintaan untuk konsernya di Afrika Selatan sangat tinggi. Hingga saat ini, pihak Chris Brown belum memberikan tanggapan resmi terkait petisi tersebut.

 


Hak Cipta: www.instagram.com/chrisbrownofficial
7/7
Album Artis