The Magic Band, Bukan Band Sulap

Diterbitkan 21 Oktober 2009 13:11 WIB

The Magic Band Foto: Anto

Kapanlagi.com - Gie (vokal), Abi (gitar), Fahmi (bass), C-Mon (drum), dan Luthi (keyboard), lima cowok dari kota Bekasi yang tergabung dalam The Magic Band. Ditengok dari namanya band ini mengisyaratkan tak hanya menampilkan musik namun juga sulap.

"Tapi kami bukan band sulap," tukas Gie saat ditemui di Studio SUN TV, Kebon Sirih, Jakpus, Selasa (20/10). "Karena kami bukan pesulap yang jadi musisi, sulap hanya sekedar support saja, prioritas kami tetap musikalitas yang dapat didengar orang," lanjut Gie beralasan.

Gie sendiri tercatat sebagai vokalis keempat di tubuh The Magic. Kerapnya gonta ganti personil di posisi frontman ini, diakui awak The Magic sebagai salah satu kendala band yang berdiri sejak 31 Desember 2007 tersebut. Mereka sempat stagnan sampai akhirnya berhasil menggelindingkan debut album bertitel NANTIKAN AKU, judul yang sama untuk single hitsnya.

Sejatinya, ide menggabungkan sulap dan musik dalam satu paket di The Magic, timbul dari Achmad Subkhi, selaku produser. Menurut Achmad, dalam segala sesuatunya kita butuh keajaiban, begitu pun dengan The Magic. Minimal band yang satu label dengan Shaggy Dog di Satu Suara Production itu dapat diterima masyarakat.

"Kebetulan semua personil suka sulap, nah ide awalnya dari situ kenapa tidak sekalian digabungkan di setiap perform kita menampilkan sulap. Jadi ya bisa dibilang two in one. Kita ingin jadi band yang beda, mungkin kalau secara materi musik banyak yang mengalahkan kita, tapi dengan perform yang sedikit beda kita pingin menarik penggemar biar lebih merasa terhibur," jelas Achmad yang rencananya juga akan mendaftarkan band ini ke MURI sebagai band pertama yang melakukan sulap dalam setiap aksi panggungnya.

Dan ini terbukti sejak The Magic lahir sampai sekarang ini minimal 20 event per bulan mereka sambangi. "Kami memang lebih mengejar off air-nya, walau tak menaikkan dapat tambahan dari penjualan CD," tutur Gie.

Secara genre musik, The Magic menganut aliran pop kreatif dengan kecenderungan paham British music, seperti dikatakan Gie.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)