Setyawan Djodi Kagum pada Komposer Gesang
Kapanlagi.com - Pengusaha yang juga budayawan serta musisi, Setyawan Djodi mengaku kagum terhadap komposer musik keroncong Indonesia Gesang. Kekaguman tersebut telah membuahkan sebuah karya berjudul 'Serambi Damai'. Selain itu, ia juga terjun langsung dalam pendirian Yayasan Gesang.
"Beliau dengan umur yang hampir mencapai 88 tahun, bagi saya adalah seorang maestro, dan idola saya. Pak Gesang banyak memberikan inspirasi bagi kehidupan kreativitas kesenian, maupun aktivitas saya sebagai budayawan," kata Djodi setelah penandatanganan nota pendirian Yayasan Gesang di kediamannya, kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis (17/3).
Cucu pahlawan nasional Dr Wihidin Soedirohusodo tersebut mengatakan telah mendengarkan lagu-lagu Gesang sejak kecil. Apresiasinya terhadap salah satu adikarya Gesang 'Bangawan Solo' melahirkan sebuah lagu baru, di mana ia membuat aransemen lagu keroncong menjadi sedikit rock, dan mengubah syair untuk menceritakan bencana tsunami di Aceh.
"Saya membuat syair `Semrabi Damai` malam 26 Desember setelah peristiwa tersebut. Setelah itu saya langsung meminta izin mengubah komposisi `Bengawan Solo` kepada Pak Gesang secara langsung, dan juga pada keluarga Beliau," kata Djodi mengenai lagu yang sekarang baru diputar di radio Suara Aceh itu.
Advertisement
Musisi yang juga pernah membuat kelompok musik Kantata Takwa bersama Iwan Fals, dan Swami bersama Sawung Jabo itu mengatakan pula bahwa kekagumannya bukan hanya karena unsur promodial, karena Gesang dan Djodi sama-sama berasal dari Solo, Jawa Tengah.
Menurut dia Gesang bukan hanya sekedar komposer lagu keroncong, ia adalah komposer ternama Indonesia, dan bahkan di dunia, yang layak dikagumi dan dikenalkan kepada generasi muda. Alasan itu pulalah yang membuat Djodi bersama penyanyi Titik Puspa, sastrawan Arswendo Atmowiloto, Christina Akbar Tanjung, Waljinah, Mawardi Jawahir terlibat sebagai pembina Yayasan Gesang.
"Yayasan Gesang kita dirikan untuk melestarikan prestasi dan karya Bapak Gesang. Bukan hanya karena saya orang Solo, tapi sebagai orang Indonesia. Dengan yayasan ini kita ingin memperkenalkan kepada genarasi muda bagaimana Pak Gesang berkarya dan karya tersebut kita `adiluhungkan`, kita angkat sehingga menjadi inspirasi bagi genarasi anak-anak kita ke depan," demikian Setyawan Djodi.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
(*/dar)
Advertisement
