Santana Akan Tampil di Jakarta

Kapanlagi.com - Musisi legendaris asal Meksiko, Carlos Santana, direncanakan tampil di International Java Jazz Festival 2010 yang untuk pertama kalinya digelar di Jiexpo Kemayoran, setelah dalam lima tahun terakhir diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta.

Hal tersebut diungkapkan Pendiri Java Jazz Festival, Peter F Gontha, di Jakarta, Kamis (29/1) petang. Menurut Peter, pihaknya telah merencanakan dengan matang untuk menghadirkan Santana ke Indonesia.

"Tentu sangat banyak penggemar Santana yang ada di Indonesia, sehingga kami mengundang dia untuk tampil di Java Jazz," katanya.

Santana, pemilik nama lengkap Carlos Augusto Alves Santana, adalah musisi legendaris kelahiran Autlan, Jalisco, Meksiko, 20 Juli 1947.

Grup band yang dibentuknya, Santana Blues Band terkenal antara 1960-1970, dengan personel di antaranya Tom Frazier (gitar), Mike Carabello (perkusi), Rod Harper (dram), Gus Rodriguez (bas gitar), dan Gregg Rolie (organ/vokal).

Santana juga terkenal dengan permainan melodi gitarnya, meski sebenarnya beberapa alat musik lain juga dikuasai. Ia dinilai sebagai 'gitaris eletronik' senior yang menyajikan permainan dengan sedikit menggunakan pedal.

Album dan single Santana terhitung ratusan lagu, dan telah tersebar ke seluruh dunia. Beberapa album populernya antara lain ABRAXAS (1970), AMIGOS (1976), MARATHON (1979), BEYOND APPEARANCES (1985), FREEDOM (1987), SUPERNATURAL (1999), ALL THAT I AM (2005) dan lain-lain.

Pindah

Peter mengungkapkan, penyelenggaraan Java Jazz mulai 2010 ketika Santana manggung nanti, akan berlangsung di Jiexpo Kemayoran. Alasannya karena lokasi cukup besar dan sanggup menampung jumlah penonton yang lebih banyak lagi, dibandingkan dengan kapasitas di Balai Sidang Jakarta.

"Apalagi untuk penonton Santana, saya yakin tidak akan cukup ruangan di Balai Sidang. Kami ingin mengundang lebih banyak penonton untuk datang sehingga tempatnya juga harus lebih luas," katanya.

Pertimbangan lain memindahkan Java Jazz mulai 2010 ke Jiexpo adalah akses menuju lokasi yang cukup memadai dan jarang terjadi kemacetan.

"Jarak dari pintu gerbang Balai Sidang Jakarta ke gedungnya kan cukup dekat ya, hanya memerlukan waktu singkat. Tapi kalau pada saat Java Jazz berlangsung waktu tempuhnya bisa sampai satu jam loh, itu karena kendaraan penonton sangat banyak, bahkan parkir hampir tak tertampung," demikian ujarnya menjelaskan.