Pongki Jikustik Sesalkan Hilangnya Suasana Khas Yogya

Kapanlagi.com - Stefanus Pongki Tri Barata (29), pentolan grup musik Jikustik menyesalkan hilangnya suasana khas Yogyakarta saat menginjakkan kembali kakinya di Kota Budaya yang sudah ramai dengan hingar bingar kehidupan malam.

"Tidak berbeda dengan Jakarta, sekarang mal dan night club sudah menjamur di kota yang dulu terkenal sebagai kota pendidikan dan kesenian ini," katanya seusai menjadi bintang tamu dalam pembukaan Pertemuan lmiah Tahunan Ikatan Dokter Anak Indonesia di Yogyakarta, Minggu malam.

Pria yang sempat kuliah di Yogyakarta ini menginginkan Yogyakarta tetap memiliki suasana khas yang tidak ditemui di tempat lain.

Yogyakarta, kata dia, adalah kota yang kondusif untuk belajar, kota untuk berproses, menuangkan ide-ide kreatif. Bukannya sebuah kota bisnis yang ramai dengan kehidupan malam.

Kekecewaan Pongky Jikustik setelah empat tahun meninggalkan Yogyakarta terobati saat bertemu kembali dengan teman-teman nongkrong Alamanda Studio sambil menikmati masakan di warung Mbah Dul Gejayan.

"Suasana seperti itulah yang saya rindukan dari Yogyakarta, angkringan di sela sepinya malam benar-benar memberikan sensasi tersendiri," katanya.

Ia berharap ke depannya tidak banyak yang akan berubah dari Yogyakarta. "Yang harus dibangun adalah sanggar-sanggar seni yang mengungkap sisi tradisional kota Yogyakarta, bukan mal atau night club yang hanya menambah sisi hitam kota," kata pria kelahiran Pontianak ini.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(*/erl)

Rekomendasi
Trending