"Kalau pada saat itu si vokalis (Charly) buat dan meledak, berarti meninggal ST12. Berarti figur dia cukup kuat," ungkapnya kepada KapanLagi.com di Axa Tower Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (18/4).
Menurut Pepep, pihak label yang menaunginya membaca pasar industri musik. Pasalnya, ketika masih diperkuat dengan formasi lama, ST12 berhasil mencapai masa kejayaannya.
"Itu pun terjadi karena produser ST12 di Malaysia membaca pasar. Itu pendapat dia. Karena pada saat itu, dia kasih kesempatan kepada si vokalis (Charly) dan Setia Band itu 6 bulan. Tapi ternyata dia bilang tidak sesuai yg diharapkan, seperti ST12 yang pada masanya mencapai top yang maksimal," paparnya bercerita.
Tak hanya Setia Band, Pepep sendiri tak dapat menjamin bahwa formasi barunya kini dapat lebih sukses dibanding ST12 formasi sebelumnya. Dengan kesempatan yang diberikan, Pepep hanya bisa berusaha semaksimal mungkin.
"Akhirnya dia (Label) telepon saya, ini waktu untuk ST12 hidup, masih ada kesempatan. Jujur, aku dengan ST12 yang sekarang juga belum tentu bisa mengejar ya, kita berusaha. Makanya produser di Malaysia bilang, ini kesempatan," tukasnya.