Orion Records, Beri Kesempatan Tiga Kali

Orion Records, Beri Kesempatan Tiga Kali Launching Orion Records Foto: Anto

Kapanlagi.com - 20 tahun sudah Richard Buntario bergelut membuat sekitar 800 video klip dan mengemasnya dengan cantik sesuai permintaan produser. Berbekal dari pengalaman itu, ia lantas membentuk sebuah label baru bernama Orion Records. Metode barunya adalah mengajak beberapa artis lainnya seperti Ferdy Element dan Indra Birowo selaku associate producer.

"Saya banyak mendengar band-band yang sedih dan mengeluh supaya bisa tenar. Berangkat dari situ saya terapkan metode itu. Semua sudah siap, saya sudah siapkan timnya, tinggal cari bandnya. Dengan bantuan associate producer itu mereka jadi mata dan telinga saya untuk menyeleksi band-band itu. Dengan cara itu kita berani mengatakan, Now everybody can be a producer. Sekarang sudah ada 20 band di bawah label Orion Records ini. Datang ke kami, kami akan kontrak dengan 3 single dengan 3 video klip dan akan kami bantu promosikan," tutur Richard setengah berpromosi.

Ditemui di acara Indonesia Music Invasion dan Launching Label Orion Records di FX Plaza, Jakarta, Richard mengatakan bahwa labelnya tidak ingin bersaing dengan label besar. Sarana promosi yang dilakukan adalah radio, dan tidak mengutamakan televisi. Ia pun berharap band-band baru bisa terfasilitasi dengan baik - jika sudah memenuhi syarat utama Orion Records.

"Syaratnya umum, mereka punya melodi di reff yang bisa dijual. Kita juga tanya pendapat music director. Syarat lainnya mereka mau dibentuk dan mereka mau di-repackage karena banyak band yang nggak mau seperti itu karena nggak sesuai dengan idealis mereka. Dibentuk dan direpackage supaya cocok untuk dikomersialkan ke masyarakat luas. Kita juga mau yang tidak terlalu ribet, mereka mau mengerti kita karena kita label independen yang masih baru," tukasnya.

Diakui Richard, penjualan CD fisik memang sudah kurang diminati masyarakat. Untuk itu ia mengandalkan penjualan RBT yang bekerja sama dengan Langit Musik. Ia juga memberikan keringanan untuk musisi, tiga kesempatan dengan tiga single.

"Kalau ketiga single itu nggak berhasil juga, saya kasih kesempatan lagi dengan masuk ke dapur rekaman lagi. Saya mau kasih kesempatan dengan siapapun, dari Sabang sampai Merauke. Send us your CD, dan associate producer kita akan mendengar dan menyeleksi. Kita akan beri kesempatan," katanya.

Namun, lanjut Richard, semua kembali ke pasar untuk menentukan laku atau tidaknya sebuah hasil karya. Tapi dengan bekal pengalaman melihat label besar, Richard yakin bisa mengatasi hal itu.

"Kekuarangan dari label besar itu misalnya kurang pengelola, kurang promotion, dan lain-lain. Dan dari hal itu saya belajar dari mereka. Ternyata saya dan tim saya sanggup memperbaiki dan dari segi itu sudah kita tanggulangi. Nanti kita bisa bikin 50 single perbulan. Tapi dengan perhitungan yang seksama. Setelah saya hitung seksama dengan tim saya ternyata mereka menyanggupi," pungkasnya, belum lama ini.  

(kpl/ato/boo)

Rekomendasi
Trending