Ngayogjazz 2011: Mangan Ora Mangan... Ngejazz!

Kapanlagi.com - Jazz selalu punya cara unik untuk dinikmati. Genre yang mengandalkan musik asyik, spontan, interaktif, dan ekspresif tanpa batas ini memang paling bisa dinikmati oleh siapapun, alat musik apapun, di manapun, bahkan dalam suasana apapun. Mengerti semua itu, sebuah acara jazz digelar bertajuk Ngayogjazz 2011 pada Sabtu (15/1) di Yogyakarta. Tempatnya bukan di cafe atau gedung mewah, melainkan di pelataran kediaman sang pemilik lukisan miliaran, Ki Djoko Pekik.

Menurut Djaduk Ferianto selaku Event Director, dalam mengekspresikan semangat berkumpul dan bekerja sama, orang Jawa mempunyai ungkapan: Mangan ora mangan waton kumpul. Makan atau tidak, tetap saja bisa berkumpul (rukun). Inilah yang kemudian diadopsi untuk ungkapan Ngayogjazz 2011 menjadi 'Mangan Ora Mangan... Ngejazz'. Sebuah ungkapan yang dimaknai bahwa solidaritas bisa terwujud tanpa ikatan atau persoalan material (mangan). Bahkan semangat ini semakin terbukti ketika masa sulit sedang datang.

Pilihan tepat untuk sebuah konser jazz. Pelataran rumah Ki Djoko Pekik yang asri di desa Sembungan, Kasihan, Bantul, yang sangat asri. Acara yang digratiskan untuk umum ini rencananya akan dimulai sekitar pukul 13.00 WIB sampai tengah malam. Tentunya kemeriahan yang dijanjikan sebanding dengan yang diharapkan para penggemar jazz.

Lalu, siapa saja yang tampil? Tenang saja, yang namanya acara istimewa, pasti istimewa juga bintang tamunya. Mereka di antaranya beragam artis jazz baik lokal maupun nasional yaitu ESQI:EF aka Syaharani & Queen Fireworks, Glenn Fredly, Iga Mawarni, Simak Dialog (Tohpati, Riza Arshad, dan kawan-kawan), Chaseiro (Chandra Darusman, Helmie Indrakusuma, Aswin Sastrowardoyo, Edie Hudiro, Irwan Indrakesuma, Omen Sonisontani), Gugun Blues Shelter, Tohpati Bertiga (Tohpati, Indro Hardjodikoro, Bowie), Sujud Kendhang & Kesenian Tradisional, Komunitas Jazz Jogja, Komunitas Jazz Bali, Komunitas Jazz Ngisor Ringin, Semarang.

Selain itu juga, Ngayogjazz memberikan acara spesial dan pendukung seperti album SESARENGAN oleh Komunitas Jazz Jogja dan Ngayogjazz, Pasar Jazz, serta Festival Foto Ngayogjazz (Pameran dan Pojok Foto).