MI2 Kurangi Pembajakan Dengan Menekan Biaya Produksi
Numberone
Kapanlagi.com - Tindakan pembajakan terhadap musik yang makin makin marak di negeri ini tak bisa dipungkiri selain merugikan banyak pihak, namun juga menghambat kreativitas para pelaku industri ini. Apresiasi terhadap suatu hasil karya seni tak mendapatkan tempat yang sepantasnya.
Pihak produser musik pun, yang diharapkan bisa turut menggenjot pertumbuhan musik Indonesia, menjadi makin 'loyo' dan tak bersemangat untuk makin mengukuhkan musik dalam negeri sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
"Kalau saya untuk pembajakan sangat-sangat tidak respek, kalau ditanya dirugikan atau tidak, sangat. Dari beberapa artis kita ternyata bajakannya lebih besar dibanding fisiknya (CD/kaset). Emang terlihat secara lahiriah mungkin ada keuntungannya. Ada orang bilang ini promo gratisan, tapi buat saya itu sangat-sangat tidak mendidik. Karena bagaimana bangsa ini bisa maju tanpa dimulai dari hal-hal sekecil ini, apalagi ini seni yang tidak bisa ditolak ukur dengan angka. Untuk masyarakat Indonesia kalau bisa jangan beli bajakan," tutur Andri D Pratama, Publisher Manager MI2 Music Production kepada KapanLagi.com di Hard Rock Cafe, EX Plaza, Jakarta Pusat, di sela acara peluncuran album perdana Numberone, beberapa waktu lalu.
Untuk solusinya, Andri mengusulkan adanya penekanan biaya dari bentuk fisik kemasan CD maupun kaset album ke bentuk softcase, sehingga harga jual album pun makin terjangkau segala lapisan penikmat musik. Dan untuk para musisi yang berada di bawah naungan label MI2, seberapa banyak sih mereka yang karyanya dibajak?
Advertisement
"Sering karena kita ada tim promo yang memang selalu memantau. Rata-rata setiap orang yang membuka media online pasti mendownload untuk lagunya, bahkan bukan hanya lagu tapi video klipnya dan mereka langsung share di handphone. Contoh kongkritnya aja band Numberone, albumnya belum keluar tapi udah jadi nada dering," paparnya.
Andri sangat berharap bahwa Pemerintah bisa segera turun tangan secara langsung untuk mencari jalan keluar yang lebih ampuh untuk memberantas pembajakan musik tanah air, agar anak bangsa makin percaya diri dalam berkarya. Karena kalau dibiarkan maka kerugian secara materiil maupun nonmateriil akan semakin banyak.
"Kerugian secara materi itu sudah pasti, karena bajakan dengan fisik (CD/kaset) kalau kita cek perbandingannya 80-20, yang legal 20% dan yang ilegal 80%. Ini sudah melebihi separuhnya dan ini sangat fantastis. Secara nonnmateri adalah akhirnya kita tahu karakter bangsa ini memang sangat menyedihkan. Jadi solusinya kita orang yang bekerja di seni maupun di belakang layar harus memberikan karya yang terbaik," pungkasnya. Â
(kpl/hen/bun)
Advertisement
