Log Zhelebour, Dimaki Penonton Se-Stadion

Kapanlagi.com - Jika ingin jadi promotor musik yang baik, profesional dan tangguh, Log Zhelebour adalah tipikal yang patut dicontoh. Kerja keras laki-laki berusia setengah abad ini telah membawanya ke tempat yang 'top'.

Berawal hanya pengumpul uang receh, kini telah milyaran rupiah dikantonginya. Dari rumah berdinding triplek, hingga punya rumah mewah dan dari dipuji sampai dimaki-maki orang se-stadion, semua pernah dialaminya.

"Itu semua menjadi pengalaman yang berarti. Awalnya saya seorang DJ di Surabaya dan saya punya diskotik di Surabaya. Semua orang penyuka musik disko pasti tahu kalau saya suka mengadakan acara-acara disko," katanya di Score Café Citos, Senin (16/3).

Show yang pertama kali ia adakan adalah Superkid vs SAS dengan tajuk 'Rock Power' pada tahun 1980 di stadion Tambak Sari, Surabaya. Dengan menggunakan sisa panggung FFI 1979, show bermasalah.

Drummer Superkid, Jelly Tobing, jatuh kesetrum listrik gara-gara memaksa jadi vokalis. Terpaksa Log harus cari pengganti Jelly yang terbaring di rumah sakit.

"Show berjalan, tapi penonton tidak puas. Kursi sejumlah 50 ribu rata dengan tanah. Dan saya diteriaki 'Log dancuk', dan itu berulang-ulang puluhan ribu orang. Apa gak ngeri, bayangkan umur saya waktu itu masih 20 tahun. Tadi saya tetap berkeyakinan terus untuk menjadi promotor musik rock walau dalam keadaan susah," ungkapnya.

Tapi lika-liku seperti itu menjadikan Log orang yang tangguh. "Suatu saat saya akan membuat biografi yang isinya mengenai tentang semua pengalaman saya," ujarnya yakin.

Untuk menjadi seorang profesional, kata Log, bukan perkara gampang.

"Promotor tangguh itu tidak hanya bisa menguasai satu lini saja. Profesional itu hanya mengerti semua lini, baik untuk lobi maupun produksi. Saya tidak perlu bawa orang banyak untuk meeting, dan saya mendapatkannya yang berjumlah milyaran," pungkasnya.   

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(kpl/wwn/bun)

Rekomendasi
Trending