Lewat Konser "Glam Rock Nite", Pindad Rockstar Resmi Hadirkan EP "Sebatdul"

Rabu, 07 Desember 2022 12:18


Kapanlagi/Fikri Alfi Rosyadi

Kapanlagi.com - Grup musik Pindad Rockstar (PRS) supergroup Tanah Air yang digawangi Heydi Ibrahim (Powerslaves), Ovy (/rif), Gangan (Sahara), Herman Husin (eks Jamrud), dan Roni (LOG) baru saja menggelar pesta perilisan album mini (EP) mereka yang berjudul "Sebatdul" di Hard Rock Cafe Jakarta pada Senin (5/12/2022).

Pesta perilisan "Sebatdul" bertepatan dengan hari jadi kesembilan tahun Hard Rock Cafe Jakarta. Dalam acara bertajuk Glam Rock Nite itu, PRS membawakan tiga dari lima lagu yang terdapat di dalam EP "Sebatdul".

Dalam event bertajuk Glam Rock Nite itu, PRS membawakan tiga dari lima lagu yang bersemayam dalam EP perdana mereka. Lagu-lagu tersebut meliputi dua single yang sudah dirilis sebelumnya, "Hari Esok" dan "Sebatdul", serta satu lagu lainnya "Gadis Pramusaji" yang ditampilkan di atas panggung bersama Wiwiex Soedarno, kibordis Powerslaves, Powerslaves.

 

1. Berisi 5 Lagu

Tapi, mengingat durasi penampilan PRS cukup panjang, mereka melengkapinya dengan sejumlah lagu cover. Mulai dari lagu "Every Little Thing She Does Is Magic" (The Police), "Smoke On the Water" (Deep Purple), "Impian", "Malam Ini", "Jika Kau Mengerti" (ketiganya Powerslaves), dan "She's Gone (Steelheart).

Yang menarik, PRS juga memainkan lagu "Ojo Dibandingke" yang sempat viral dibawakan oleh Farel Prayoga. Tentu saja, lagu itu dibawakan dalam versi rock and roll sehingga suasana makin seru.

Album mini (EP) "Sebatdul" berisi lima lagu, yaitu "Hari Esok", "Sebatdul", "Bucin", "Gadis Pramusaji", dan "Jingle Pindad". EP ini dirilis dalam bentuk CD dengan jumlah terbatas 200 keping. Lalu, apa alasan PRS hanya merilis 200 saja?

"Sekarang mungkin udah bukan eranya rilisan fisik (CD). Tapi, bagi kami, punya rilisan fisik itu sama dengan punya ijazah," kata Herman Husin.

2. Terinspirasi Rock 70-an

Dari sisi musik, materi dalam EP "Sebatdul" kebanyakan terinspirasi dari lagu-lagu rock era 70-an, 80-an hingga 90-an seperti Guns N' Roses dan AC/DC. Bagi Herman, saat ini sudah tidak banyak musisi yang sudah berumur lebih dari 50-an mengusung genre musik tersebut.

"Genre tersebut sudah sangat jarang dimainkan. Bukan karena anak muda zaman sekarang enggak suka. Tapi, nyatanya banyak peminatnya kok. Hanya saja, band yang membawakannya di usia-usia kami ini sudah langka," sang drumer menjelaskan.

3. Nyeleneh

Nama EP "Sebatdul" yang diusung PRS memang terbilang unik bahkan terdengar nyeleneh. Ovy mengatakan, pemilihan nama "Sebatdul" dalam EP PRS supaya orang-orang mudah mengingat kata tersebut.

"Cukup nyeleneh, cukup santai," tutup Ovy.

(kpl/far/frs)