Hadir dalam acara tersebut adalah personil lengkap Letto seperti Noe Sabrang (vokal), Patub (gitar), Arian (bass), dan Dedy alias Dhedot (drum) serta pemain additional Corenelius Prapaska (gitar) dan Tri Widiantoro (keyboard).
Hadirnya album ke empat Letto ini merupakan jawaban atas kerinduan pencinta musik tanah air dan Plettonic (sebutan fans Letto) setelah dua tahun terakhir mereka 'vakum'.
Menurut Noe, selama dua tahun tersebut mereka memerlukan jeda guna bernafas sekaligus mencari terus kreatifitas untuk ditempatkan pada album ini. "Jadi dua tahun belakangan kami perlu bernafas. Jika terlalu diforsir maka nggak fresh," ucapnya diiyakan personil lain dan Bu Acin dari Musica.
Walau butuh 'pernafasan' namun bukan berarti tak melakukan apapun. Justru pada saat ini, sambungnya, daya kreatifitas terus berjalan. Sehingga pada waktunya, album yang dikeluarkan terlihat segar. "Di rumah tetap eksis. Intinya dalam dua tahun kita tetap lakukan. Kita butuh jeda itu supaya selalu fresh," katanya.
Pernyataan anak Emha Ainun Najib ini benar adanya. Hal ini terdengar dari lagu-lagu yang mereka bawakan di acara yang disiarkan langsung secara streaming oleh I Radio tersebut. Namun begitu pakem full instrument khas Letto tetap dijaga sehingga trade mark mereka masih ada. "Kamu menjual lagu dan musik," pungkas Noe.