Kapanlagi.com - Walau dimudahkan dalam pencarian bakat tarik suara di sejumlah ajang yang diadakan di stasiun tv namun hal ini tak lantas membuat label gampang mencomot para kontestan tersebut. Pasalnya eksploitasi yang berlangsung lama oleh stasiun tv justru jadi penghalang untuk berkembang si artis.

Demikian pandangan pengamat musik Bens Leo menanggapi kabar bahwa label dimudahkan mencari penyanyi dengan ajang-ajang tarik suara di televisi.

"Gak mudah juga buat label. Sebab yang jadi masalah kegiatan para artis itu dikontrak tv penyelenggara. Bahkan mereka dieksploitasi teve dan saat kontrak habis hanya sisa," jelasnya kepada KapanLagi.com®, Kamis (21/2).

Bens Leo @foto: KapanLagi.com®

Lebih lanjut dikatakan bahwa seyogyanya para jebolan ajang tarik suara itu ditangani label yang bekerjasama dengan tv penyelenggara.

"Idealnya ditangani secara profesional. Karena dibandingkan tv yang punya kekuatan ya tv aja. Tidak yang lain. Jadi harusnya diserahkan pada label. Dan ini kelemahan di Indonesia. Padahal banyak jebolan dari ajang itu bervariasi. Tinggal cara mengelola secara profesional," urainya lagi.

Namun bila pun jebolan sebuah ajang tarik suara ternyata dieksplor oleh tv penyelenggara maka akan memiliki nilai lebih daripada nyanyi semata.

"Karena itu supaya si jebolan tak lenyap begitu aja setelah dilepas tv maka harus punya x faktor lainnya kayak Hudson. Sebab kini juga terlalu banyak yang jadi penyanyi," imbuh Bens.