Kua Etnika Akan Suguhkan 'Suara Nusantara' Nanti Malam
Djaduk Feriato Frontman Kua Etnika
Kapanlagi.com - Nama Djaduk Ferianto dan Kua Etnika lekat dengan musik kontemporer yang selalu menyuguhkan banyak kejutan dalam penampilannya. Termasuk dalam konser Nusa Swara, yang digelar di Salihara Rabu 25/8. Konser ini merupakan bagian dari launching album baru bertajuk NUSA SWARA.
Album yang berisi 8 lagu baru Kua Etnika seakan menafsir dan menanggapi keadaan bangsa kita. Sedangkan judul konser NUSA SWARA sendiri merupakan pemendekan dan penggabungan kata Nusantara dengan Swara (yakni suara). Dengan mengacu pada Nusantara dan mengolah keragaman suara, sesungguhnya Kua Etnika berusaha mengingatkan betapa yang disebut Nusantara sesungguhnya adalah proses panjang (yang nyaris tak pernah berhenti) dari pelbagai suara yang kemudian menjadi orkestrasi bangsa kita.
Jaduk Ferianto
"Saya senang bertemu dengan banyak teman-teman, apalagi kalau di daerah. Kami bertukar alat musik, dan itu menambah kekayaan bunyi dalam irama yang kami susun," ujar Djaduk usai gladi resik, Selasa (24/8) malam di Salihara, Pasar Minggu, Jaksel.
Dalam lagu Tresnaning Tiyang, Bromo, Reog, Sintren, memperlihatkan keragaman 'suara-suara Nusantara' itu. Bahwa setiap suara bisa memperoleh haknya dan kesempatan yang sejajar untuk saling bersanding dan bertanding, untuk saling memunculkan diri dan berbunyi dalam bangunan komposisi. Berpadu dengan suara apik Trie Utami, vokalis, konser ini serasa cepat sekali berlalu. Dalam pementasan Reog, Djaduk sengaja mengajak dua penari dari yayasan Bagong Kussudiardja. Sementara Iik, sapaan akrab Trie Utami, tampil tak kalah atraktif dengan meniru gaya goyang dangdut.
Advertisement
Komposisi Kecil, menarik perhatian, karena seperti judulnya repertoar nya komposisi ini dilantunkan dengan alat musik berukuran mini. Ini baru dibuat tiga minggu lalu. Alat musik ini sebagai bentuk gambaran kegelisahan kami melihat banyaknya kasus kompor gas meledak. Rakyat kecil selalu tak berdaya menghadapi kenyataan itu. Seolah negara tidak peduli. Padahal kalau diperhatikan harmonisasi suara dari alat musik yang kecil justru nada tinggi semua. Inilah bentuk protes kami," terang Djaduk.
Para pemusik Kua Etnika selain Djaduk Ferianto, Trie Utami, adalah Purwanto, Wibowo (I Nyoman Cau Arsana), Sukoco, Indra Gunawan, Sony Suprapto, Agus Wahyudi, Benny Fuad Herawan, Arie Senjayanto, dan Dhany Eriawan. Dua komposisi Bromo dan Nirwana, dihasilkan dalam proses pendakian gunung Bromo melalui Penanjakan. Dua tahun ini kami aktif dalam Jazz Gunung di Bromo. Di Penanjakan kami melihat keindahan nusantara yang luar biasa, karena itulah kami terinspirasi menciptakan dua komposisi," lanjut Djaduk.   Â
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
Berita Foto
(kpl/uji/faj)
Advertisement
-
Teen - Fashion Kasual Celana Jeans Ala Anak Skena: Pilihan Straight sampai Baggy yang Wajib Dicoba
-
Teen - Lifestyle Gadget Smartwatch Kece Buat Gen Z yang Stylish, Fungsional, dan Nggak Bikin Kantong Kaget
