Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Pada 18 Oktober 2024, Rose BLACKPINK dan Bruno Mars merilis lagu baru berjudul "APT." Lagu ini langsung menjadi hits di berbagai platform musik dan viral di media sosial. Dengan ritme catchy dan lirik mudah diingat, lagu ini populer di kalangan pendengar. Namun, lagu ini juga menimbulkan kontroversi di beberapa negara, terutama Korea Selatan dan Malaysia.
Larangan di Korea Selatan dan peringatan di Malaysia menyoroti kekhawatiran terkait pengaruh musik terhadap pelajar dan anak muda. Ini dia selengkapnya KLOvers:
Advertisement
credit: https://www.instagram.com/roses_are_rosie/ dan https://www.instagram.com/brunomars/
Di Korea Selatan, lagu APT dilarang diputar di kalangan siswa, terutama mereka yang sedang mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi (CSAT). Pihak sekolah dan Kementerian Pendidikan menilai bahwa lagu ini memiliki lirik dan melodi yang sangat catchy dan mengganggu konsentrasi. Lirik berulang yang mudah terngiang dapat menghambat fokus belajar para siswa, sehingga dikhawatirkan mempengaruhi persiapan mereka menjelang ujian penting.
Selain itu, suasana lagu yang upbeat dinilai tidak sesuai dengan lingkungan belajar yang membutuhkan ketenangan dan fokus. Oleh karena itu, larangan berlaku ketat, terutama saat masa persiapan ujian CSAT.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
credit: https://www.instagram.com/roses_are_rosie/
Di Malaysia, alasan pelarangan lagu ini berbeda. Kementerian Kesehatan Malaysia menyoroti bahwa lirik APT mendorong gaya hidup yang "tidak sehat" dan mempromosikan budaya Barat yang bertentangan dengan nilai-nilai lokal. Lirik yang dianggap kontroversial seperti “Kissy face, kissy face. Sent to your phone, but I'm tryna kiss your lips for real” dan “Turn this apateu into a club. I'm talkin' drink, dance, smoke, freak, party all night” dipandang mendorong gaya hidup hedonistik yang bertentangan dengan norma Timur.
Istilah "apateu," yang berarti "apartemen" dalam bahasa Korea, diiringi narasi lagu, memicu kekhawatiran bahwa apartemen bisa dianggap sebagai tempat untuk kegiatan negatif. Meskipun larangan di Malaysia lebih berupa himbauan dan tidak memiliki batasan waktu yang jelas, peringatan ini telah memicu respons dari kalangan orang tua dan pendidik yang membatasi akses anak-anak terhadap lagu tersebut.
Advertisement
credit: https://www.instagram.com/roses_are_rosie/ dan https://www.instagram.com/brunomars/
Lagu APT tetap meraih perhatian luas dan populer di media sosial, sering digunakan sebagai latar video di berbagai platform. Meski begitu, popularitas ini tidak lepas dari kontroversi, dan diskusi mengenai pengaruh lirik lagu terhadap perilaku generasi muda terus berlanjut. Public Health Malaysia bahkan menganalisis lirik lagu ini di akun media sosial mereka, menyoroti potensi dampak buruk terhadap anak-anak.
Apa pendapat KLOvers tentang hal ini? Yuk, tulis di kolom komentar! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/vna)
Advertisement