Konser Gigi Di Lhokseumawe Berpotensi Langgar Syariat Islam
Kapanlagi.com - Delapan organisasi kepemudaan (OKP) Islam menilai konser grup band Gigi di Kota Lhokseumawe, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Minggu (21/5), berpotensi terjadinya pelanggaran Syariat Islam yang telah diterapkan di daerah itu.
Dalam pernyataan persnya kepada wartawan di Lhokseumawe, Jumat, tujuh OKP Islam di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe itu minta agar konser band Gigi tersebut dipertimbangkan, karena dikhawatirkan konser tersebut cenderung melanggar Syariat Islam.
Aliansi OKP Islam yang meminta konser Gigi dipertimbangkan tersebut datang dari Pelajar Islam Indonesia (PII) Kabupaten Aceh Utara-Lhokseumawe, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh Utara, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al- Kautsar, Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe.
Selanjutnya, Forum Diskusi Mahasiswa (FORDIMA) Politeknik Negeri, Lhokseumawe, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al Furqan, Sekolah Tinggi Agama Islam negeri (STAIN) Malikussaleh, Remaja Masjid Baiturrahman (RMB) Lhokseumawe, Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kota Lhokseumawe, Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Aceh Utara, dan Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Menasah Mee (IMPM).
Advertisement
Sementara itu, Pihak Dinas Syariat Islam Kota Lhokseumawe dilaporkan tidak merekomendasi pelaksanaan konser Gigi yang akan berlangsung di Stadion Tunas Bangsa, dengan alasan, konser bukanlah wewenang lembaga itu.
"Karena bukan wewenang kita, maka Dinas Syariat Islam, Lhokseumawe, tidak mengeluarkan rekomendasi konser Gigi," kata Kasubdin Bina Peribadatan, Pengawasan dan Urusan Haji Dinas Syriat Islam Kota Lhokseumawe, Alimusdar.
Konser perdana Gigi yang diselenggarakan oleh Event Organizer (EO) Extreme Soul dengan sponsor L.A Lights di kota berpenduduk sekitar 150 ribu jiwa, mencoba menghibur warga melalui vokalis andalannya Arman Maulana.
Namun konser tersebut mendapat sorotan dari OKP Islam di Aceh Utara dan Lhokseumawe, walaupun direncanakan penonton pria dan wanita dipisahkan.
Aliansi OKP Islam, juga menyesalkan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Lhokseumawe, yang merekomendasikan konser Gigi.
Lebih lanjut disebutkan, biaya tiket Rp20.000, sudah termasuk soft drink dan sebungkus rokok juga merupakan trik promosi yang buruk, karena melakukan penjualan rokok secara massal.
Ditambahkan, walaupun dalam salah satu lagu yang akan dinyanyikan berasal dari album religius "Raihlah Kemenangan", tetapi, OKP Islam menyatakan tidak bermaksud mendiskreditkan EO Extreme Soul atau yang lainnya, tetapi dampak yang ditimbulkan lebih banyak mudharatnya daripada manfaat.
"Memang trauma tsunami setahun yang lalu masih berbekas, tetapi bisa diisi dengan hal lain yang lebih berguna seperti dakwah akbar yang dihadiri penceramah nasional, pemutaran film-film Islami atau hal lain yang lebih bermanfaat. Terapi musik bukanlah hal yang tepat untuk dijadikan alasan. Kenapa harus Gigi," kata Ketua PII Lhokseumawe, Dedi Haryadi H.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
(*/dar)
Advertisement
