Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Grup musik Dead Squad bakal menggelar tour Super Invasion 2018 di pertengahan bulan Oktober. Bersama Burgerkill, Dead Squad akan menyambangi delapan kota dari beberapa negara di Eropa.
Ini merupakan tour Eropa pertama kali yang dirasakan oleh Dead Squad. Tentu ini menjadi kebanggan tersendiri bagi Dead Squad bisa menjalani tour yang digelar oleh SUPERMUSIC ini.
"Kita belum pernah ke sana (Eropa). Salah satu yang pernah ke sana, Alvin (Drummer Dead Squad) aja sih, dia pernah tur. Karena kita pertama kali nih, jadi minta temenin sama abang-abang Burgerkill ini. Kan mereka udah pengalaman," kata Stevi Item, gitaris Dead Squad di Panhead, Jakarta Selatan, Kamis (11/10/2018)
Advertisement
Dead Squad © Kapanlagi/Fikri Alfi Rosyadi
Memang, tour di benua Eropa baru pertama kali dirasakan oleh Dead Squad. Namun di benua Asia sendiri, Dead Squad sudah beberapa kali menggelar tour. Mulai dari Malaysia, Jepang, hingga Korea pernah disambangi oleh band yang beranggotakan Daniel Mardhany, Stevi Item, Kharisma, Anak Agung Gde dan Alvin Eka Putra itu.
Banyak hal yang dilakukan oleh personel Dead Squad selama tampil di luar negeri. Selain menggung, para personel juga berjualan merchandise band di tempat mereka tampil. Rupanya, ini sudah sering dilakukan oleh para personel Dead Squad selama menjalani tour ke luar negeri.
"Tiap negara beda-beda. Kalau di Jepang mereka liat dulu bandnya manggung kau menurut mereka oke, mereka beli. Kalau di Korea kita belum manggung merch sudah ludes terjual. Jadi, gue siapin CD Dead Squad 100 nggak semua gue jual. Gue siapin 20 untuk gue kasih sama orang penting di skena sana, atau media," kata Daniel.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Dead Squad © Kapanlagi/Fikri Alfi Rosyadi
Bagi Daniel, penjualan merchandise sangatlah penting. Selain bisa melambungkan nama Dead Squad lewat merchandise, keuntungan yang mereka dapat juga begitu besar. Bahkan, bisa mendapat keuntungan hingga puluhan juta rupiah
"Iya harus. Malah kadang kita bawa dagangan sendiri. Jadi waktu di Korea dua titik dapatlah 26 juta. Ya bisalah beli macem-macem. Di Jepang juga lumayan. Soalnya kan memang ada yang dibayar tapi nggak cukup buat akomodasi. Kadang kita juga sampai jual patch, kaos," tandas Daniel.
Advertisement
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/far/frs)
Advertisement