Diterbitkan:
Bahkan perjalanan mereka pun dituangkan dalam film dokumenter HIPHOPDININGRAT buatan tahun 2010 yang dipertontonkan kepada wartawan dan undangan, Jumat (18/3) malam di Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, serta dilanjutkan dengan aksi hidup JHF. Sayangnya, konser kecil JHF tidak dapat diabadikan lantaran aturan larangan memotret di gedung teater Salihara ini.
Secara performance JHF tak mengecewakan lantaran nyaris sama dengan musisi hip hop dan rap luar negeri yang memakai topi dimiringkan. Sehingga tidak heran pula jika penonton yang hadir enggan beranjak dari tempat duduk. Bahkan saat mereka bernyanyi, para penonton dengan antusias bergoyang mengikuti irama termasuk Pandji Pragiwaksono dan komposer Dian HP.
Sebanyak enam lagu berlirik bahasa Jawa dibawakan Marzuki Mohammad, Anto Gantas, Lukman, Balands, dan M2MX tanpa jeda. Lagu-lagu tersebut antara lain Jula Juli Lolipop, Gangsta Gapi, Ora Cucul Ora Ngebul, Rep Kedhep, Cintamu Sepahit Topi Miring, dan Jogja Istimewa.
Advertisement
Uniknya lagi mereka mengenakan kemeja batik guna memperlihatkan jati diri saat pentas. Hingga penonton yang ada di dalam salah satu ruangan Salihara ini seakan di-'Jawa'-kan oleh JHF.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/dis/boo)
Advertisement
Keutamaan Puasa Syawal dan Pahala yang Dijanjikan oleh Allah SWT
Tradisi Binarundak Suku Mongondow: Nasi Massal di Tepi Jalan untuk Memeriahkan Idulfitri
Momen Nicholas Saputra Bikin Ketupat Lebaran, Cincin di Jari Manis Bikin Salah Fokus
Potret Kris Dayanti dan Keluarga Rayakan Lebaran di Singapura, Nggak Canggung Berbaur dengan Warga
Potret Pernikahan Danilla Riyadi yang Digelar Secara Sederhana dan Diam-diam di KUA