'Jingga' Jadi Debut Fatin Shidqia Lubis dalam Menulis Karya Sendiri

Penulis: Dhefa Mauren Roos Mary

Diterbitkan:

'Jingga' Jadi Debut Fatin Shidqia Lubis dalam Menulis Karya Sendiri
Lagu terbaru Fatin, 'Jingga' (credit: Sony Music)

Kapanlagi.com - Penyanyi jebolan ajang pencarian bakat X-Factor, Fatin shidqia Lubis hadir dengan sebuah kabar gembira bagi kalian para Fatinistic. Hari ini lewat kanal YouTubenya, 


Fatin merilis sebuah karya terbarunya berjudul Jingga. Bercerita tentang kehampaan dalam hubungan asmara, Jingga jadi ajang pembuktian Fatin dalam menulis karyanya sendiri.


Ya, Fatin menulis sendiri materi lagu barunya ini. Dimana di setiap kata yang ia tuliskan adalah bentuk curahan rasa dan juga pemikirannya secara jujur. Menurut penuturan Fatin, "Jingga adalah perjalanan single aku menuju album selanjutnya. Aku sudah rilis single sebelumnya, Shoot Me Now. Sekarang aku rilis Jingga. Aku ingin album selanjutnya merepresentasikan tentang diriku secara jujur, di mana aku ikut terjun dalam pembuatan lagu seperti penulisan lirik untuk berbagi pengalaman. Jadi, di sini aku melibatkan perasaan dan pemikiran."









1. Nadya Fatira

Lagu Jingga ini dikomposeri oleh artis YouTube dan juga selebgram Nadya Fatira. Seperti yang kita tahu kalau Nadya sendiri kerap kali unjuk kebolehan dengan menyanyi sambil bermain gitar yang menjadikannya digemari banyak orang. Kemampuannya di bidang musik itu bertumbuh besar dengan menjadi komposer lagu Jingga milik Fatin.

Saat workshop lagu Jingga, Fatin dan Nadya Fatira berada dalam situasi yang amat mendukung. Tenang dan serius. Sehingga tak heran jika Fatin dan Nadya bisa bekerja sama dengan baik.

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Proses workshop

Nadya Fatira menceritakan pengalamannya selama workshop bersama Fatin. "Fatin merupakan seniman yang kooperatif, tidak dominan, tidak juga terlalu mengalah, dan tahu memposisikan dirinya. Kemudian, Fatin juga cukup berhati-hati dalam menyusun rangkaian lirik, pemilihan kata yang tidak terlalu puitis, cukup lugas, dan tidak monoton seperti lirik lainnya. Sungguh karakter yang unik," jelas Nadya.

Keunikan Fatin dalam menulis setiap liriknya ternyata terinspirasi dari banyak hal. Mulai dari hal kecil yang sederhana, cerita personal, hingga perasaan yang muncul secara spontan. Namun, kepribadian Fatin yang introvert membuatnya memerlukan suasana dan mood yang sunyi dalam mencurahkan ide untuk dituang ke dalam lirik. Beruntungnya, Fatin dan Nadya berada dalam suasana yang pas sekali saat itu.

3. Dukungan untuk Fatin

Selain itu, dalam masa berkarirnya sebagai seorang penyanyi Fatin Shidqia Lubis juga mendapatkan dukungan yang laur biasa. Bukan hanya dari keluarga dan fans yang tergabung dalam Fatinistic, tapi juga dari musisi-musisi lain yang dari sudut pandangnya punya konsep bermusik yang keren. Tak jarang karya mereka juga jenius. Hal inilah yang mendorong Fatin untuk terus menelurkan karya yang berkualitas.

4. Makna 'Jingga'

Di samping Nadya Fatira, ada 1 musisi lagi yang turut andil. Dari sisi aransemen ada Aldi Nada Permana. Ia adalah orang dibalik harmoninya setiap nada sendu yang kalian dengar pada lagu ini.

Kesenduan ini bisa kalian dengar dari tiap baris lirik yang Fatin tuliskan. Jingga bercerita tentang hubungan asmara yang tak lagi berjalan mulus. Rasa yang seakan menghilang dan sikap yang berubah, sehingga membawanya kepada titik yang disebut kehampaan.

"Jingga bukan sekedar warna yang menggambarkan kesedihan, tapi gambaran aku pada rasa sepi dan hampa. Situasi perasaan tersebut ingin aku gambarkan dalam lirik lagu," jelas Fatin lebih lanjut tentang makna lagu Jingga.

5. Estetika video klip Jingga

Keseluruhan rasa yang tertuang pada lagu ini dikemas secara apik oleh Galih Okta. Clipper muda yang mendedikasikan kemampuannya untuk menggarap video musik Jingga. Dalam pembuatannya, Jingga diambil di salah satu pulau indah di Indonesia, yakni Belitung. Dimana proses pengambilan gambarnya sendiri dimulai di awal bulan September 2018 dan berlangsung selama 3 hari.

Poin tentang kehampaan rasa yang coba disampaikan oleh Fatin pada lagu ini divisualisasikan secara estetik. Deretan scene yang disajikan video musik lagu ini merekam kesendirian Fatin. Tanpa terlihat bernyanyi, yang akan kalian lihat hanya Fatin dan dirinya sendiri.

6. Eksplorasi Kepulauan Belitung

Tak lupa, keindahan alam Belitung menjadi latar yang apik. Secara keseluruhan 90% dari klip ini diambil di alam bebas. Hal ini mengharuskan Fatin tim produksi untuk mengeksplorasi alam seluas mungkin menggunakan kapal demi mendatangi spot-spot menarik di Kepulauan Belitung yang indah.

Salah satu hasil kerja keras mereka ini bisa kalian lihat pada scene Fatin duduk di atas batu besar di tengah lautan, sementara dramatisnya sunset berwarna jingga di Belitung menyempurnakan keseluruhan video musik ini.

 

7. Semesta mendukung

Selama proses pembuatan klip Jingga, Galih Okta mengakui hal senada seperti yang disampaikan oleh Nadya Fatira. Ia tidak merasa tidak ada hambatan berarti saat menggarap music video Jingga. 

Fatin tidak sulit untuk diarahkan, selalu ceria, walaupun kadang sedikit nekad. Untuk pengambilan gambar di luar ruangan dengan persiapan yang terbilang pendek sungguh penggarapan clip ini sangat direstui oleh semesta, pada hari kedua saat berada di Leebong Island kita mendapatkan sunset yang sangat indah” ujar Galih.

8. Jingga

Secara keseluruhan, Jingga menjadi sebuah produk kebanggaan Fatin. Eksplorasi diri dalam menyuguhkan kejujuran dan eskpresi serta harapan besar ia bawa demi menyentuh hati para pendengarnya. Pada akhirnya, inilah Jingga, persembahan tulus Fatin Shidqia Lubis.

Fatin (credit: YouTube.com/Fatin Shidqia)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Rekomendasi
Trending