Jaya Suprana Terobsesi Pianis Tunanetra

Jaya Suprana Terobsesi Pianis Tunanetra Jaya Suprana

Kapanlagi.com - Mendapatkan gelar sarjana musik di Indonesia bagi pecinta musik mungkin hal yang biasa. Tapi tidak untuk Bagus Adiman Prasetio. Pasalnya, musisi satu ini tidak memiliki penglihatan yang normal. Bagus mengalami tunanetra. Pun begitu ia bisa menyelesaikan pendidikannya hingga akhirnya dianugerahi oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) atas rekor resital piano tunggal yang diadakan penyandang tunanetra.

Pada kesempatan itu, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri yang didampingi Jaya Suprana memberikan penghargaan MURI kepada Bagus. Menurut Jaya, Bagus adalah seorang pianis tunanetra yang luar biasa. Dengan talenta yang dimiliki Bagus itu, Jaya mengaku sangat terobsesi untuk memasukkan pianis tersebut ke dapur rekaman.

"Saya tahu mana yang Bagus dan tidak Bagus, tapi beliau menurut saya pianis yang benar-benar Bagus. Saya harap dia akan jadi pianis tunanetra yang hebat, bukan hanya Indonesia tapi di dunia," ujar Jaya.

"Iya jangankan dia, saya saja terobsesi untuk memasukkan beliau ke dapur rekaman. Ini harus diabadikan agar masyarakat indonesia dengar dan tahu betapa indahnya," sambungnya saat ditemui di Jaya Suprana School Performing Art di Mall Of Indonesia Kelapa Gading Jakarta Utara (19/3).

Lebih lanjut, Jaya menyebutkan penghargaan yang diberikan MURI kepada Bagus karena dirinya adalah orang tunanetra pertama yang dapat memainkan dengan mulus karyanya sendiri yang berjudul Permata Berlian - terdiri dari 3 bagian, dan memainkan beberapa mahakarya musik Kadarusman, antara lain Bungong Jeumpa, Ayam Den Lapeh, Alusia, Ayo Mama, Bengawan Solo, Karangan Bunga Dari Selatan yang pernah dipopulerkan Kris Biantoro, dan Fragmen karya Jaya Suprana yang berdurasi 1 jam 15 menit.

"Beliau adalah orang pertama, silahkan yang lain mengikuti tapi beliau adalah yang pertama jadi layak rekor MURI diberikan," terang Jaya.

Menanggapi penghargaan MURI yang berikan kepada Bagus. Pria tunanetra kelahiran 30 Desember 1987 ini menganggapnya sebagai langkah awal yang Bagus untuk melangkah ke dunia internasional. "Semoga rekor MURI ini bisa melangkah ke lebih baik aja," harap Bagus.   

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

(kpl/buj/boo)

Rekomendasi
Trending