Idang Rasjidi: Musik Jazz Bukan Musik Ekslusif

Kapanlagi.com - Musik jazz bagi musisi Idang Rasjidi bukanlah seni ekslusif, karena musik ini justru berasal dari masyarakat yang tertindas. Namun perkembangannya banyak orang menganggap jazz musiknya masyarakat elit.

"Jazz merupakan musik spontan, sehingga menjadi sebuah analogi kejujuran dan menggambarkan kehidupan. Jadi jazz tidak ekslusif, mungkin cara mengemasnya saja yang membuatnya terlihat seperti itu," katanya di sela-sela acara dialog tentang musik jazz di Yogyakarta, Jumat (26/10) malam.

Menurut dia, musik jazz selalu spontan dan penuh kenyamanan, serta mengalir dengan simpel, bahkan ada pendapat ekstrim yang menyatakan bahwa bermain musik jazz dengan latihan terlebih dahulu bukanlah musik jazz yang sebenarnya.

"Dasar dari jazz bukanlah notasi, tetapi apa yang dirasakan oleh pemusik. Itulah kenapa jazz itu identik dengan spontanitas," kata musisi jazz kenamaan Indonesia ini.

Jazz adalah musik yang sederhana, sehingga bermain jazz pun tidak boleh dengan rasa sombong dan pemusik jazz yang sombong bukanlah pemusik jazz yang sesungguhnya.

Ketidaksombongan dan kesederhanaan musik jazz terlihat dengan kolaborasi-kolaborasi musik ini dengan berbagai jenis musik yang lain, salah satunya dengan musik dangdut. Kolaborasi jazz dan dangdut ini telah mulai digarap oleh Idang Rasjidi sejak 23 tahun lalu.

Menurut dia bermain jazz tidak harus di tempat-tempat elit, karena ternyata musik jazz pun tumbuh subur di jalanan, dan dimainkan oleh semua kalangan.

Ia mengatakan, saat ini musik jazz sudah berkembang luas di berbagai kota di Indonesia, seperti Jakarta dan Yogyakarta. Banyak potensi jazz yang ada di kota Yogyakarta, namun kurang diekspos seperti di Jakarta.

"Banyak anak Indonesia yang sudah jago bermain jazz, bahkan para pemusik luar negeri pun kagum dengan potensi yang dimiliki Indonesia," katanya.

Dialog tentang musik jazz ini diselenggarakan dalam rangkaian Dji Sam Soe Super Premium JakJazz 2007 yang akan digelar di Istora Senayan Jakarta pada 23-25 November 2007. Dialog serupa juga akan digelar di Jakarta, Surabaya, dan Bandung.