Grave Sukses Bombardir Rock A Holic Hingga Klimaks

Kapanlagi.com - Scene metal tanah air kembali berpesta. Satu lagi festival musik bernama Rock A Holic 2013 lahir dari Gudang Garam Music dan Maqnet yang mempromotori acara pada Minggu (24/03) di Plaza, Selatan Senayan, Jakarta.

Rangkaian acara yang dibuka sejak open gate pada pukul 14.00 WIB. Rock A Holic 2013 tidak hanya menyuguhkan musik beraliran super cepat, tapi berdiri pula sederet tenda-tenda permainan yang disajikan untuk memanjakan penonton yang datang sebelum tiba di bibir panggung tempat para musisi dunia dan Indonesia berkumpul dalam satu panggung.

Revenge, menjadi band yang menunjukan taji kejantanan musik mereka di atas panggung pukul 19.15 WIB. Tiga puluh menit kemudian band Besok Bubar yang beraliran grunge menghentak ratusan crowd yang ikutan menyanyikan lagu-lagu mereka, termasuk Provoke, satu lagu baru yang mereka bawakan.

Penampilan Besok Bubar/@Foto: Kapanlagi.com®/Bambang

Lagu Pasukan Babi Neraka yang merupakan nama julukan untuk para fans fanatik dari Down For Life, band asal kota Solo, Jawa Tengah, datang memeriahkan hajatan para metalhead di Jakarta mengakhiri kebersamaan selama hampir satu jam. Disusul penampilan ciamik dari Trauma, band Indonesia terakhir yang tampil, sebelum acara puncak yang telah dinanti ratusan penggemar musik death metal sejak sore hari.

Trauma/@Foto: KapanLagi.com®/Bambang

Akhirnya, Grave, band beraliran death metal dari Swedia yang dibentuk sejak tahun 1986 oleh sang vokalis dan gitarisnya, Ola Lindgen, muncul di atas panggung dan langsung memborbardir para metalhead dengan ditemani dentuman bass cepat dari jemari Tobias Cristiansson, diimbangi Ronnie Bergerstahl lewat gebukan dari balik set drumnya di sisi belakang panggung yang sangat bertenaga. Mika Lagren juga tak kalah seru memainkan distorsi tingkat tinggi dari gitar yang dibawanya di atas panggung.

Aksi Ola Lindgen, Gitaris Grave/@Foto: Kapanlagi.com®/Bambang

Beberapa lagu seperti Passion of The Week, Them Bones, Extremely Rotten Flesh, Into The Grave, dan Perimortem dibawakan tanpa jeda oleh band yang telah menelurkan sepuluh album sejak debut Into The Grave, tahun 1991 silam ini. Satu setengah jam pun berlalu, ratusan crowd pemuja mereka pulang dengan satu kenangan indah, berharap Grave akan kembali menggelar konsernya di tanah air.