Fatin Curahkan Rasa Gundah Akibat Patah Hati Lewat Single Terbaru 'Menjelang Pagi'

Kapanlagi.com - Ditulis oleh Nurulia Januaristy Putri

Semua orang tentunya pernah merasakan rasa sedih ketika mengalami perpisahan yang kemudian mengganggu waktu tidur di malam hari sampai waktunya matahari terbit lagi. Rasa pedih kehilangan inilah yang menjadi inspirasi bagi penyanyi kelahiran 30 Juli 1996 ini untuk menciptakan lagu terbarunya, Menjelang Pagi, yang telah tersedia di semua paltform lagu digital sejak 5 Mei 2023 lalu.

Menjelang Pagi bisa dianggap sebagai karya Fatin yang paling melankolis. Musisi muda ini kembali berkolaborasi dengan Nadya Fatira, produser dan penulis lagu, setelah sebelumnya juga saling bekerja sama menghasilkan karya-karya Fatin seperti Bukan Kamu, Pelangi dan Hujan, dan Dalam Teduh. Lagu pilu ini dikemas dengan produksi balada pop minimalis yang menggambarkan perang batin seseorang dalam kegelapan. Vokal Fatin yang luar biasa indah menambah cerita di kala seseorang yang sulit tertidur akibat terjebak suasana sedih karena kehilangan kekasih hati.

"Lagu Menjelang Pagi ini adalah apa yang seketika terjadi ketika pasangan memutuskan untuk berpisah jalan, dan perpisahan tersebut biasanya terjadi di jam 12 malam atau jam 1 pagi atau semacamnya. Secara pribadi, aku selalu memberikan diri aku waktu untuk sepenuhnya menyerapi kesedihan aku setelah berpisah dengan pasangan. Bahkan bila itu artinya kepedihan itu membuat aku terus terjaga hingga esok paginya," terang Fatin.

Fatin juga mengungkapkan bahwa lagu ini merupakan karyanya yang sangat jujur dan personal. Perasaan yang Fatin tuang dengan kuat ke dalam Menjelang Pagi betul-betul berasal dari dirinya sendiri. "Dalam percakapan aku bersama produserku, Nadya Fatira, aku ingin lagu Menjelang Pagi ini bisa langsung menciptakan vibe yang sedih, tapi, at the same time, menorehkan secercah rasa amarah juga. Aku melihat masih belum banyak lagu cinta di luar sana yang juga mengeksplorasi perasaan syok seseorang ketika harus berpisah di waktu yang sama sekali tidak disangka,” lanjutnya.

Namun, Fatin berharap agar pendengar dan penggemar musik Indonesia tidak terlarut dalam kesedihan lagu ini. Fatin pun menambahkan, "Justru aku malah berharap tidak ada seorang pun yang melalui apa yang lagu ini kisahkan. Karena, pada akhirnya, tidak ada perpisahan yang tidak pernah menyisakan kepahitan. Selalu ada kesedihan dan kekesalan, padahal deep down kita selalu berharap bahwa kita bisa hidup berbahagia hingga selama-lamanya. Di satu sisi, aku selalu bertanya-tanya kenapa perpisahan harus ada di dunia. Namun, di sisi lain, kepahitan tersebut pasti akan kita rasakan sebagai manusia. Siapa pun diri kita dan di mana pun kita berada."