Diterbitkan:
Dimulai dari era vinyl puluhan tahun silam, pemutar musik generasi terbaru sudah jauh lebih berkembang dengan berbagai macam teknologi canggih. Seperti apa sih evolusi pemutar musik dari masa ke masa itu? Simak langsung di sini yuk!
Advertisement
theartsdesk.com
Piringan Hitam atau yang lebih dikenal dengan istilah vinyl adalah generasi pemutar musik pertama yang muncul. Alat ini ditemukan sekitar tahun 1948 silam yang merupakan ide dari Charles Cros.
Ada banyak macam vinyl yang bisa dipakai sebagai pemutar musik saat itu. Ada tiga ukuran piringan hitam dalam hitungan rpm (rotation per minute) yaitu 78, 45, 33 1/3. Semakin besar diameter plat, maka semakin kecil ukuran untuk memutarnya.
Kini, fenomena vinyl kembali dibangkitkan oleh para penikmat musik dunia. Namun, pemutar musik generasi pertama ini pastinya sudah digabungkan dengan berbagai teknologi modern untuk menambah kualitas suara yang dihasilkan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
brilio.net
Setelah era vinyl berakhir, munculah radio transistor portabel. Pemutar musik generasi kedua ini ditemukan pada tahun 1954 dan diberi nama Regency TR-1.
Banyak kelebihan yang nggak akan bisa ditemukan dari pemutar musik generasi sebelumnya. Selain penampilannya yang jauh lebih rapi, radio transistor portabel juga memiliki sebuah tuner analog.
Pemutar musik ini terus eksis hingga sekitar tahun 70-an. Lalu penemuan apa lagi yang sukses menggantikannya? Langsung lanjut ke halaman selanjutnya yuk.
Advertisement
dailymail.co.uk
Sebuah revolusi musik dibuat oleh dibuat oleh Sony Walkman di era tahun 70-an. Yap, alat yang pastinya sangat familiar di telinga para pecinta musik mulai eksis di era ini, Walkman.
Alat ini mulai diperkenalkan pada tahun 1979 tepatnya di negara Jepang. Headphone dan pemutar kaset menjadi dua komponen utama di pemutar musik generasi ketiga ini.
Selain dibuat lebih simple, Walkman juga mampu menghasilkan suara stereo. Penemuan ini langsung saja disambut luar biasa kala itu karena dianggap sangat inovatif dan praktis.
head-fi.org
Masuk ke era tahun 80-an, para penikmat musik mulai kenal dengan yang namanya CD. Meski masih menjadi barang mewah kala itu, penemuan ini menjadi bukti bila industri musik selalu berkembang dari waktu ke waktu.
Tepat di tahun 1983, Sony bekerjasama bareng Phillips untuk membuat D-50 yang kemudian dikenal sebagai Discman. Berbeda dengan Walkman, alat ini bisa memutar CD yang nantinya menjadi pemutar musik digital portabel pertama.
Namun satu hal yang menjadi sisi negatif dari Discman yakni ukurannya yang terlalu besar. Alasan ini pula yang membuat banyak perusahaan berani mengembangkan potensi alat ini menjadi lebih sempurna.
brilio.net
Sony dan Phillips tak berhenti untuk terus membuat inovasi baru. Salah satu buktinya adalah memperkenalkan pemutar musik generasi 90-an yakni CD-Recordable.
Pemutar musik ini mampu merekam dan menyalin lagu tanpa cacat sedikitpun. Benar saja, sekitar tahun 2000-an, posisi compact cassete akhirnya digantikan oleh CD yang merupakan standar alat pemutar musik pada mobil.
mobilemag.com
Perkembangan zaman memang tak bisa dielakkan. Pernah menjadi raja pemutar musik, posisi CD pun mulai tergerus sejak munculnya MP3 Player di tahun 2000-an.
Mp3 Player memang dianggap jauh lebih baik jika dibandingkan dengan 'kakaknya' itu. Bentuknya ringkas ditambah mampu menghasilkan kualitas suara yang juara menjadi nilai plus dari alat pemutar musik ini.
MP3 Player pertama kali diciptakan pada tahun 1998 silam dan hanya bisa menyimpan maksimum delapan lagu. Seiring perkembangan zaman, Mp3 Player pun menjadi satu benda wajib yang harus dimiliki oleh para pecinta musik.
desktopwallpapers4.me
Akhirnya, Mp3 Player pun semakin mudah ditemukan di era yang semakin maju ini. Bahkan, setiap gadget pun hampir semuanya sudah memiliki aplikasi untuk memutar setiap lagu favorit kamu dengan mudah dan tentunya memiliki kualitas suara yang istimewa.
Melihat industri musik yang terus berkembang, bukan sebuah hal yang mustahil bila nantinya akan ada pemutar musik generasi baru. Berbagai macam teknologi canggih pun pastinya menjadi syarat wajib yang harus dimiliki oleh penemuan-penemuan baru itu di kemudian hari.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/abl)
Advertisement