Emil Naif: NSP Tak Bisa Disebut Karya Seni

Penulis: Darmadi Sasongko

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Personel grup band Naif, Mohammad Emil Hussein yang akrab disapa Emil, mengungkapkan maraknya lagu yang hanya diedarkan lewat Nada Sambung Pribadi (NSP) merupakan kemajuan teknologi yang positif, meski dirinya tak setuju bila lagu itu disebut sebagai karya seni.

"Lagu dalam NSP tidak bisa disebut seni, karena seni dalam lagu adalah apabila lagu itu bisa dinikmati dan diapresiasikan secara utuh dan tidak hanya sepenggal lagu dalam 30 detik," ujar Emil saat ditemui dalam dalam diskusi tentang musik, Entry: Editorial Entry to Music Industry di Jakarta, Kamis (6/11).

Menurut Emil, NSP yang hanya berdurasi 30-40 detik tidak dapat menjelaskan sebuah karya seni berupa keseluruhan lagu. Dalam NSP yang diperdengarkan hanya sebagian kecil dari sebuah karya seni yang utuh.

"Satu lagu dibuat dengan sebuah filosofi yang mendalam dan merangkum sebuah makna dalam satu album. Jadi kalau lagu mau dinilai dari NSP saja ya tidak bisa," kata pencabik bass di grup Naif ini.

Ia menambahkan dalam NSP, lagu yang diperdengarkan juga dengan kualitas yang pas-pasan, tidak sebaik bila lagu itu diputar lewat alat pemutar cakram (CD player).

"Lagu-lagu Naif juga banyak yang jadi RBT, itu bagus tapi itu kan industri ya, bukan seni. Kalau bicara seni ya belilah album lagunya sehingga bisa menikmati secara keseluruhan dan memahami pesan yang ingin disampaikan," demikian ujar pria kelahiran Jakarta, 25 Agustus 1974 itu. 

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

(kpl/dar)

Rekomendasi
Trending