Deep Purple Siap Gebrak Pulau Dewata

Kapanlagi.com - Setelah sukses menggebrak Kota Mentropolitan --di Tennis in Door, Senayan, Jakarta, Senin (12/4) malam--, grup musik hard rock legendaris Deep Purple yang pernah populer di era 70-an, kembali bakal unjuk gigi di hadapan para penggemar musik cadas Pulau Dewata.

Deep Purple bersama 22 rombongan crew dan manajemennya tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali dari Jakarta, pada Selasa petang sekitar pukul 17.30 Wita. Dari bandara, rombongan langsung menuju hotel tempat mereka menginap, Bali InterContinental, Jimbaran.

Begitu tiba di hotel sekitar pukul 18.00 Wita, satu-persatu personil Purple disambut ramah dan mendapat pengalungan bunga dari seorang petugas hotel.

Deep Purple yang datang ke Bali kali ini adalah formasi yang "uzur" , bukan Deep Purple yang pernah datang tahun 1975 silam ke Indonesia, khususnya Jakarta.

Formasi terbaru, yakni Ian Gillan (vokal), Roger Glover (bas), Ian Paice (drum) dan dua personil "baru" dengan wajah lama Steve Morse (gitar) serta Don Airey (keyboard), dijadualkan tampil pada Rabu (14/4) malam di Lotus Pond, Garuda Wisnu Kencana (GWK) Sawangan-Jimbaran, Nusa Dua.

Sesaat tiba di hotel, gitaris Deep Purple, Steve Morse kepada wartawan mengatakan, terkesan dengan keindahan panorama alam Pulau Bali. Kendati mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Dewata, ia mengaku tertarik dengan alam, budaya dan adat-istiadat yang dimiliki masyarakat di daerah ini.

Steve Morse adalah eks gitaris band progresif rock Amerika, Kansas, yang dikenal monumental dengan lagu "Carry on my way".

Sementara itu, Tommy Pratama dari Original Production yang menggagas konser Deep Purple, mengemukakan, kehadiran band legendaris tersebut di Jakarta dan Bali, diharapkan dapat memberi kesan positif kepada masyarakat internasional tentang Indonesia.

"Untuk konser Deep Purple di dua tempat (Jakarta dan Bali) kali ini, bukan bicara soal untung rugi. Melainkan dalam upaya membangun imej (image) pada dunia luar bahwa Indonesia umumnya dan Bali khususnya aman, lebih-lebih usai pelaksanaan Pemilu," kilahnya.

Sebab, sebelumnya beberapakali rencana pegelaran grup musik berskala internasional di Indonesia terpaksa harus dibatalkan, karena alasan keamanan. "Syukur kali ini, konser Deep Purple bisa kita wujudkan, kendati tidak ada sponsor," ungkapnya.

Ketika ditanya, total biaya yang dikucurkan untuk pelaksanaan konser di Jakarta dan Bali, Tommy tidak bersedia menjawabnya. "Itu rahasia, yang penting konser hari pertama Deep Purple di Jakarta cukup sukses dengan disaksikan sekitar 3.000 penonton," ujarnya.

Menyinggung target penonton yang ingin diraup di Bali, ia mengemukakan kalau bisa tentu lebih banyak. Karena dari jumlah penonton yang menyaksikan nanti, pihaknya bisa mempunyai gambaran seberapa jauh antusias masyarakat dan wisman yang sedang berlibur di Bali terhadap grup musik dunia.

Harga tiket untuk menyaksikan konser Deep Purple di GWK nanti, terbilang "murah" dibandingkan di Jakarta. Untuk konser di GWK harga tiket kelas festival A dijual Rp225.000 dan festival B Rp125.000, sedangkan waktu di Jakarta, untuk kelas VVIP dijual seharga Rp650.000, VIP Rp500.000, kelas satu Rp350.000 dan kelas festival Rp250.000.

Selain melantunkan lagu-lagu hits lamanya, seperti "Highway Star", "Child in Time" dan "Black Night", Deep Purple juga akan mengusung lagu-lagu terbarunya yang terdapat dalam album "Banana" dan "Come Taste the Band".

Usai menggelar konser di Bali, Deep Purple akan melanjutkan tournya ke Australia. Di Negeri Kangguru itu, grup musik cadas ini dijadwalkan tampil di tujuh kota.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(*/dar)

Rekomendasi
Trending