Diterbitkan:
"Selain itu, kami juga mengundang kelompok musik Kyai Kanjeng dan Novia Kolopaking dalam kegiatan itu. Meskipun ada kelompok musiknya, tapi kegiatan itu 90 persen nuansanya religius," kata Sekretaris Panitia, Rahmad di Surabaya, Kamis.
Ia mengemukakan, sebetulnya kegiatan itu merupakan acara pengajian "BangbangWetan" yang digelar secara rutin oleh Cak Nun sebulan sekali, setiap tanggal 13 tahun hijriyah di Balai Pemuda Surabaya. Namun, kali ini dipindah ke Sidoarjo.
"Kegiatan ini merupakan permintaan dari warga yang telah banyak dibantu oleh Cak Nun, khususnya yang setuju dengan ganti rugi tahap pertama (uang muka) 20 persen. Mereka ingin menggelar syukuran sekaligus berdoa, karena perjuangan masih panjang," katanya menjelaskan.
Advertisement
Menurut dia, warga meminta Cak Nun membawa grup Letto dan Kyai Kanjeng untuk menghibur mereka. Karena masih dalam tahap perjuangan, maka pengajian itu dikemas dalam tema, "Bersyukur dan Berjuang".
"Untuk mendapatkan ganti rugi yang 80 persen kan masih panjang, sehingga mereka masih perlu berjuang lagi bersama Cak Nun. Yang dihadapi oleh warga dalam masalah ganti rugi ini kan kelas berat, sehingga perlu perjuangan," kata Rahmad.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(*/erl)
Advertisement