Diterbitkan:
Sepulang nonton balap sepeda motor di Sepang, Malaysia Anton terkejut. Ia diminta untuk menghadiri sebuah pertemuan tentang dirinya, di kantor manajemen Sheila on 7 di Yogyakarta. Ia tambah kaget ketika pertemuan 18 Oktober 2004 tersebut ternyata dia diberhentikan dari grup tersebut.
Cerita Anton, di kantor Sheila on 7 ketika itu cuma ada Adam M Subarkah (bas) dan Anton Kurniawan (manajer). "Aku langsung disodori surat pengunduran diri, yang di dalamnya ada sejumlah alasan mengapa aku harus mengundurkan diri dan pernyataan bahwa surat pengunduran diri itu sepengetahuan semua personel lain Sheila on 7 dan manajer Sheila on 7," tutur Anton.
Tentu saja Anton tambah terkejut. "Gimana enggak kaget? Akhir September-awal Oktober kami baru tur ke empat kota Sumatera dan Kalimantan dalam rangka album Pejantan Tangguh. Selama tur, kami baik-baik saja, enggak ada masalah. Eh, tahu-tahu, aku dipecat," ucapnya.
Advertisement
Terang Anton, ada enam hal yang menyebabkan ia harus keluar dari grup yang dilahirkan 6 Mei 1996 oleh Akhdiyat Duta Modjo (vokal), Eross Candra (gitar), Saktia Ari Seno (gitar), Adam dan dirinya itu. "Salah satunya, aku enggak disiplin," ungkapnya.
Di luar enam hal itu, lanjut Anton, ia dibilang tak bisa dikritik. Cutinya dua tahun lalu, karena ia sedang mengalami masalah pribadi sehingga perlu penyegaran di luar grupnya, pun diangkat lagi ke permukaan.
Anton mengaku membela diri juga atas tuduhan tersebut. "Aku bilang, gimana aku bisa melanggar kedisiplinan? Kedisiplinan aku jadikan patokan, pegangan," ujarnya. "Soal cuti dua tahun lalu itu, aku bilang, sebelum cuti kan aku sudah minta persetujuan personel-personel yang lain dan mereka enggak keberatan," sambungnya.
Namun, kata Anton, pembelaan tersebut sia-sia, karena yang dilawannya adalah keputusam empat personel lain Sheila on 7 dan manajemen grup itu. "Ya, sudah, akhirnya aku menandatangani surat itu.
Karena merasa tak pernah membuat surat tersebut dan tidak pernah meminta dibuatkan surat itu, tegas Anton, "Aku enggak mengundurkan diri. Aku dikeluarkan."
Anton mengaku sedih harus meninggalkan Sheila on 7. "Sayang dong. Aku masih ingat, waktu kami masih sama-sama di SMA, main di kampus, sekolah, festival. Kayaknya baru kemarin," ucapnya. "Tapi aku enggak mau larut dalam kesedihan. Life must go on," sambungnya. "Ya, hitung-hitung, aku sekarang penggemar mereka," imbuhnya.
Anton berharap, penggantinya kelak, drummer tetap atau drummer pendukung (additional drummer), harus bisa menjadikan Sheila on 7 lebih berhasil.
Ia sendiri berniat mewujudkan cita-citanya yang belum tercapai, yaitu membuka usaha penyewaan studio musik di kediamannya di Yogyakarta. "Aku sudah mulai cari alat-alat musiknya. Untuk itu aku masih berkomunikasi dengan Eross dan Adam lewat SMS," kisahnya.
Ia belum berpikir untuk membentuk grup baru. "Kalau diminta membantu rekaman artis-artis musik lain, misalnya, aku mau," ujarnya.
Dari Sony Music Entertainment Indonesia, perusahaan rekaman yang mengontrak Sheila on 7, Anton masih akan menerima royalti dari penjualan empat album Sheila on 7, yaitu Sheila on 7, Kisah Klasik untuk Masa Depan, 07 Des dan Pejantan Tangguh, serta album soundtrack film layar lebar 30 Hari Mencari Cinta, yang juga digarap oleh grup tersebut.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kmp/dar)
Advertisement