Diperbarui: Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Musisi yang juga anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah resmi menarik usulan RUU Permusikan. Alasan tersebut terkait masukan dan saran materi draft RUU Permusikan serta rencana musyawarah besar komunitas musik. Hal itu sebagai tindak lanjut masukan dan beberapa tanggapan dari semua skateholder musik Tanah Air.
"Agar terjadi kondusifitas di seluruh stakeholder ekosistem musik di Indonesia," ujar Anang Hermansyah dalam rilis yang diterima, Jakarta, Kamis (7/3/2019).
Ayah empat orang anak itu mengaku bila RUU Permusikan menimbulkan polemik. "Saya sebagai wakil rakyat yang berasal dari ekosistem musik, wajib hukumnya menindaklanjuti aspirasi dari stakeholder. Sama halnya saat mengusulkan RUU Permusikan juga berpijak pada aspirasi dan masukan dari stakeholder. Ini proses konstitusional yang lazim dan biasa saja," lanjutnya.
Advertisement
Sebenarnya banyak aspek yang perlu dibahas dalam permusikan Indonesia ini, mulai dari hukum tentang hak cipta sampai persoalan pajak serta pemanfaatan medium digital seperti YouTube dan Facebook belum ada pengaturan mengenai hal itu.
"Bagaimana dengan pendapatan dari ranah digital seperti dari Youtube maupun Facebook?," ucapnya.
Persoalan ekosistem permusikan memang begitu kompleks. Vokalis Kidnap ini juga menyinggung soal pendidikan musik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta. Menurut dia, kurikulum pendidikan musik apakah telah selaras dengan kurikulum vokasi di Indonesia.
"Pendidikan musik tak populer di masyarakat, pertanyaannya apakah sekolah musik sudah selaras dengan pendidikan vokasi di Indonesia," tambahnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Anang Hermansyah bicara soal RUU permusikan © KapanLagi.com/Agus Apriyanto
"Pada akhirnya berbagai persoalan tersebut erat kaitannya dengan politik hukum pemerintah dalam memposisikan musik dalam bentuk kebijakan hukum," jawab Anang.
Sebagian persoalan tersebut, kata Anang harus dijawab secara bersama-sama oleh ekosistem musik dengan musyawarah dan membuka semua persoalan di atas meja besar. Persoalan tersebut, juga tak bisa dilepaskan dari peran negara untuk turut serta menyelesaikan bersama-sama ekosistem musik di tanah air.
Advertisement
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/far/gen)
Advertisement