Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Ade Govinda, salah satu musisi dan penulis lagu terkemuka Tanah Air, berbagi pandangannya tentang mekanisme royalti musik di Indonesia. Ade menyoroti beberapa hal, termasuk tentang bagaimana royalti berjalan di era digital hingga tantangan yang dihadapi para pencipta lagu saat ini.
"Kalau royalti di Indonesia, ya selama kita punya publisher yang benar, untuk digital platform, harusnya aman," ungkap Ade saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2025).
Meski demikian, menurut Ade, sistem royalti untuk performing rights di Indonesia masih belum mencapai titik ideal. Kendati sudah ada perbaikan dari tahun ke tahun, ia merasa masih banyak yang perlu ditingkatkan agar benar-benar maksimal.
Advertisement
"Performing rights di Indonesia ada, tapi aku mau bilang belum maksimal. Itu aja sih," ujar Ade.
Ketika ditanya apakah ada perkembangan signifikan terkait sistem royalti sejak tahun lalu, Ade mengaku melihat ada progres meski belum signifikan. Ia berharap ke depannya akan ada regulasi dan pengelolaan yang lebih baik demi kesejahteraan para pencipta lagu.
"Menurutku dari tahun ke tahun ada perbaikan, tapi memang belum maksimal," tambahnya.
Sebagai penulis lagu yang telah berkarier selama lebih dari 16 tahun, Ade juga membagikan pandangannya soal izin membawakan lagu. Dalam hal ini, ia menyatakan bahwa segala keputusan tergantung pada undang-undang yang berlaku.
"Itu tergantung Undang-Undangnya. Aku nggak mau jawab itu," singkatnya.
Ade pun mengakui bahwa profesi sebagai pencipta lagu tidak selalu menjamin kesejahteraan. Menurutnya, penghasilan seorang penulis lagu sangat bergantung pada popularitas karya yang dihasilkan.
"Pencipta lagu kan tergantung lagunya, hits atau nggak. Kalau lagunya nggak hits, ya..." ungkapnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Ia juga menambahkan bahwa banyak dari lagunya yang dirilis ternyata tidak mencapai kesuksesan besar, sehingga tidak memberikan royalti yang signifikan. Oleh sebab itu, ia menganggap penting untuk terus menghasilkan karya yang berkualitas dan diminati pasar.
"Ya PR-nya ya kita harus membuat lagu yang bagus," tuturnya.
Berbicara tentang perbedaan kondisi royalti sekarang dibandingkan masa awal kariernya, Ade menyebut bahwa pergeseran teknologi telah mengubah sumber penghasilan pencipta lagu. Jika dulu royalti banyak datang dari penjualan CD fisik, kini lebih banyak didominasi oleh platform digital.
"Kalau perbedaan dengan yang dulu, ya dulu royalti ada yang dari CD, segala macam. Kalau sekarang dari digital platform," pungkasnya.
Advertisement
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/phi)
Advertisement