Diterbitkan:
Bermain kata tampaknya menjadi keahlian Lennon. Bukan hanya sederet mega-hits, namun dua buah buku sudah jadi bukti. Satu berupa fiksi berjudul LENNON IN HIS OWN WRITE dan sebuah cerita komedi pendek berjudul A SPANIARD IN THE WORKS.
Tanggal 9 Oktober, 72 tahun lalu, John Winston Lennon lahir di Liverpool, Inggris. Meninggalkan warisan berupa karya-karya indah berupa lagu dan buku, baru-baru ini istrinya Yoko Ono, menyetujui rilis ratusan surat dan kartu pribadi dalam sebuah buku untuk publik.
Betapa banyak yang terungkap dari tulisan pribadi Lennon tersebut! Klik daftar KapanLagi.com® berikut dan Anda akan melihat sisi kepribadian seorang John Lennon yang lain.
Advertisement
John Lennon - Yoko Ono - Steve Tilston: @istimewa
Steve Tilston berusia 21 tahun pada tahun 1971. Dia adalah seorang penyanyi folk, sangat populer di Inggris di era tersebut.
Lennon menulis sebuah surat untuknya, sebulan setelah The Beatles bubar tahun 1970. Dalam surat yang ditulis tangan itu, Lennon memberitahu Tilston untuk tidak khawatir tentang harta kekayaan, karena materi tidak dapat mengubah perasaan.
"Being rich doesn't change your experience in the way you think. The only difference, basically, is that you don't have to worry about money -- food -- roof etc.
But all other experiences -- emotions -- relationships -- are the same as anybodies, I know, I've been rich and poor, so has Yoko (rich -- poor -- rich) so whadya think of that.
Love, John and Yoko." bunyi surat berharga tersebut, ditandatangani oleh John Lennon dan Yoko Ono.
Luar biasanya, karena berbagai sebab, surat itu sampai di tangan Tilston 25 tahun setelah kematian Lennon.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
@tittenhurstlennon
Tidak sedikit yang meragukan kemampuan Yoko Ono sebagai seorang artis. Banyak yang berpikir, dia memanfaatkan ketenaran Lennon demi keuntungan pribadi.
Lennon pun turun tangan membela wanita yang dicintainya itu. Dengan tulisan tangan, dia membalas surat penggemar yang meremehkan Ono tersebut.
"Yoko sudah menjadi seorang artis bahkan sebelum kamu menjadi seorang groupie," tukas Lennon dalam surat seraya menyarankan penggemar itu untuk 'membuka kotak pikiran dan menggali lebih dalam daripada sibuk menghakimi orang lain'.
Advertisement
@flickriver
Masih menyangkut soal Ono. Seorang kritikus menulis mengenai penampilan panggung istri Lennon itu, yang dinilainya buruk. Serta-merta Lennon berada di baris terdepan, menumpahkan sarkasme dalam coretan-coretan tangan.
"I'd forgotten about people like you! Well, well -- you still exist, of course, in small towns across the world," kata Lennon sebagai pembuka surat.
Walau agak sukar dibaca, namun jelas tersirat kekesalan Lennon atas review si kritikus. Di salah satu kalimat, dia bahkan menegaskan dengan garis bawah, "We are artists!" disambung mengajari tentang apa itu seni di abad ke-19.
Surat itu panjang, tidak mudah dibaca, dan penuh sampai tidak menyisakan ruang kosong di kertas surat. Di bagian bawah, Lennon menulis salam, "I love anyway, John & Yoko."
@whenyouawake
Sudah sering terdengar pertikaian antara John Lennon dan Paul McCartney. Sama-sama punya pengaruh besar dalam The Beatles dan sering disebut pasangan penulis lagu terhebat di dunia, rupanya Lennon menyimpan banyak keluh kesah kepada rekannya itu.
Tak main-main, surat itu dua lembar panjangnya, ditulis menggunakan mesin ketik sehingga menimbulkan kesan sangat formal. Tentu saja, masih ada coretan dan tambahan yang ditulis tangan oleh Lennon.
"You really think the press are beneath me/you? Do you think that? Who do you think we/you are?" tanya Lennon kepada McCartney.
Surat ini sangat ekspresif. Lennon curhat dengan kata-kata tajam, seolah sedang berdialog tatap muka dengan McCartney. Tidak diketahui bagaimana reaksi pasangan McCartney terhadap tulisan panjang ini, yang juga menyinggung keberadaan Linda, istri Paul.
@fanpop
Pada 1965, setelah berhasil menginvasi Inggris dengan sederet hit nomer satu tanpa henti, The Beatles mendapat kehormatan Members of the British Empire. Artinya, keempat personel berhak mendapat medali dan menyandang gelar kehormatan Sir, seperti yang terjadi pada Sir Paul McCartney.
Empat tahun kemudian, Lennon mengembalikan gelar tersebut pada Ratu Elizabeth sebagai bentuk protesnya terhadap langkah Inggris mengirim pasukan perang ke Nigeria. Saat itu, Lennon sedang giat menyuarakan gerakan perdamaiannya bersama Yoko Ono.
Tentu saja, tak afdol jika Lennon tak menyertakan surat sebagai bentuk resmi penolakan. Dia menulis, "Your Majesty, I am returning my MBE as a protest against Britain's involvement in the Nigeria-Biafra thing, against our support of America in Vietnam and against 'Cold Turkey' slipping down the charts. With Love, John Lennon."
Tahun 2009, penggemar meminta pihak kerajaan Inggris menyerahkan medali MBE itu untuk dipamerkan pada publik.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
(kpl/rea)
Advertisement